Find Us On Social Media :

Awalnya Ingin Bergabung, Ukraina yang Klaim Sudah Bunuh 10.000 Tentara Rusia Kini Kecam Sikap NATO, Kenapa?

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 6 Maret 2022 | 19:28 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (mengenakan pakaian taktis abu-abu, di tengah)

Melansir Kompas.com, Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan NATO tidak akan campur tangan dalam konflik karena kekhawatiran bentrokan langsung dengan Rusia yang dapat berkembang menjadi konflik yang lebih luas.

"Satu-satunya cara untuk menerapkan zona larangan terbang adalah dengan mengirim pesawat tempur NATO ke wilayah udara Ukraina, dan kemudian memberlakukan zona larangan terbang itu dengan menembak jatuh pesawat Rusia," kata Stoltenberg setelah pertemuan darurat tersebut.

"Jika kita melakukan itu, kita akan berakhir dengan sesuatu yang bisa berakhir dengan perang penuh di Eropa, yang melibatkan lebih banyak negara dan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia," ungkap dia.

NATO beri lampu hijau pengeboman Ukraina

Tetapi, Zelensky bersikeras berpendapat bahwa pertemuan NATO adalah pertemuan puncak yang lemah, pertemuan puncak yang membingungkan.

Baca Juga: Meski Perundingan Sedang Berlangsung Namun Perang Terus Berlanjut, Dunia Bisa Bernapas Lega Mendengar Kabar Perang Rusia-Ukraina Ini, Ternyata Gencatan Senjata Kedua Akan Terjadi Tak Lama

 Baca Juga: Jadi Algojo Putin, Inilah Wagner Group yang Dikirim Rusia Jadi Pasukan Paramiliter ke Ukraina, Siap Hukum Siapa Saja yang Tentang Keinginan Putin, Pernyataan Presiden Ukraina Jadi Sorotan

"Semua orang yang mati (di Ukraina) mulai hari ini juga akan mati karenamu. Karena kelemahanmu, karena pemutusan hubunganmu," katanya.

"Hari ini pimpinan aliansi memberi lampu hijau untuk pengeboman lebih lanjut di kota-kota dan desa-desa Ukraina, menolak untuk membuat zona larangan terbang," jelas Zelensky.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menegaskan bahwa NATO itu akan mempertahankan setiap jengkal wilayah mereka. Menurut dia, NATO adalah aliansi defensif. 

Baca Juga: Padahal yang Perang Rusia-Ukraina Tapi China Sampai Kena Getahnya, Negeri Panda Bocorkan Akal-Akalan Amerika Serikat Sangkut-Pautkan China, dan Ungkap Kondisi Asli di Ukraina

Baca Juga: Pantas Sampai Berani Tawarkan Hadiah Rp14 Miliar Untuk Tangkap Vladimir Putin, Ternyata Presiden Rusia Itu Nyaris Mustahil Untuk Ditangkap Karena Keamanan yang Super Ketat Ini

(*)