Intisari-Oline.com – Para arkeolog di Peru telah menemukan tubuh mumi dari delapan anak.
Mereka mungkin telah dikorbankan untuk bergabung dengan bangsawan pra-Inca di akhirat, demikian menurut laporan Marco Aquino untuk Reuters.
Sekitar 1.000 hingga 1.200 tahun, sisa-sisa kerangka tersebut ditemukan di kuburan orang berpangkat tinggi di kompleks arkeologi Cajamarquilla, sekitar 15 mil timur Lima, menurut CBSNews.
Tulang-tulang 12 orang dewasa yang bukan mumi dan hewan mirip Illama juga ditemukan di luar makam.
Tim arkeologi yang dipimpin oleh Pieter Van Dalen Luna dan Yomira Silvia Huaman dari Universitas Nasional San Marcos (UNMSM) di Lima pertam akali menggali sisa-sisa mumi individu elit pada bulan November.
Mereka mempercayai bahwa itu adalah penduduk setempat, yang mungkin seorang pedagang kaya dalam komunitas itu, berusia 25 hingga 30 tahun pada saat kematiannya.
Makam yang ditemukan itu terletak di dekat pusat kota, menunjukkan status pentingnya, kata Van Dalen Luna kepada CNN saat itu.
Pengasuh membuat mumi individu tersebut dan mengikat tangannya di wajahnya, sebuah praktik pemakaman yang umum dilakukan di Peru selatan selama era itu.
Dibungkus erat dengan kain, kerangka kecil itu kemungkinan terkait dengan penghuni utama kubah pemakaman.
"Anak-anak bisa menjadi kerabat dekat dan ditempatkan... di berbagai bagian pintu masuk makam mumi (bangsawan), satu di atas yang lain," kata Van Dalen Luna kepada AFP.
"Anak-anak, menurut hipotesis kerja kami, akan dikorbankan untuk menemani mumi ke dunia bawah."
Van Dalen Luna mengatakan kepada Reuters bahwa orang sering dikorbankan sebagai bagian dari ritual pemakaman untuk individu elit dalam budaya pra-Inca.
“Masyarakat Andine percaya bahwa setelah meninggal, orang tidak menghilang,” katanya.
"Kematian bukanlah akhir tetapi awal, transisi ke dunia paralel."
Jenazah anak-anak itu "ditempatkan di pintu masuk makam sehingga mereka bisa menemaninya di jalan kematian, menuju tujuan akhir," kata Van Dalen Luna kepada Reuters.
Pada tahun 2018, tim arkeolog internasional menemukan bukti pengorbanan ritual terbesar anak-anak di Peru kuno.
Kelompok itu menemukan sisa-sisa 140 anak muda yang dibunuh dengan sekitar 200 llama sekitar 550 tahun yang lalu di sebuah situs dekat Trujillo, kota terbesar ketiga di Peru.
Cajamarquilla adalah kota batako pra-Inca yang dibangun sekitar 200 SM.
Kota itu diduduki sampai sekitar 1.500 SM dan kemungkinan memiliki populasi 10.000 hingga 20.000 orang.
Menurut pernyataan para arkeolog UNMSM, kota itu merupakan pusat perdagangan penting antara masyarakat di Pegunungan Andes, dan mereka yang berada di sepanjang pantai Pasifik.
Cajamarquilla menjadi basis kota yang canggih dalam bidang budaya, agama, dan perdagangan, tetapi akhirnya ditinggalkan karena serangkaian perubahan iklim dan bencana alam.
Tempat ini menjadi salah satu pemukiman pra-Hispanik terbesar, namun paling sedikit dipelajari di dekat Lima, Peru.
Para ilmuwan di laboratorium UNMSM telah memperkirakan bahan organik dan botani yang ditemukan di kuburan khusus ini antara 800 dan 1200 M.
Para peneliti berencana untuk melakukan lebih banyak analisis radiokarbon, serta DNA dan pengujian kimia lainnya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari