Ternyata, selama periode Soviet, kedua provinsi secara resmi jadi bagian dari Ukraina.
Kemudian karena Uni Soviet bubar, batas-batas bekas republik Soviet menjadi batas-batas hukum negara-negara pasca-Soviet di bawah hukum internasional.
Rusia berulang kali mengakui perbatasan, kecuali dalam kasus Krimea.
Donbas dihuni oleh orang Rusia, Ukraina, Yahudi, dan lainnya.
Donbas mendapat gujuran sebagian besar Rusia secara etnis dan bahasa di masa Soviet dan pasca-Soviet.
Ketika tahun 2014 terjadi revolusi Maidan yang di Kiev yang menggerakkan negara itu ke arah Barat dan nasionalis Ukraina mengancam akan membatasi penggunaan bahasa Rusia di beberapa bagian Ukraina, pemberontak di Donbas dengan keras menentang pemerintah pusat Ukraina.
Setelah berbulan-bulan pertempuran antara pasukan Ukraina dan pasukan pemberontak pro-Rusia di Donbas pada tahun 2014, pasukan reguler Rusia pindah dari Rusia, dan perang dimulai yang telah berlangsung selama delapan tahun terakhir, dengan ribuan tewas dan terluka.
Klaim bersejarah atas tanah disebut Suny memang selalu dipermasalahkan, seperti Israel dan Palestina, Armenia dan Azerbaijan.
Klaim bersejarah sering dilawan oleh klaim masa kini bahwa mayoritas yang tinggal di tanah zaman masa depan lebih valid dibandingkan klaim bersejarah di masa lalu.
Rusia bisa mengklaim Donbas dengan argumennya sendiri berdasarkan etnisitas, tapi Ukraina bisa juga mengklaimnya berdasarkan kepemilikan sejarah.
Argumen-argumen itu tidak akan pergi ke manapun dan seringnya malah justru menimbulkan konflik berdarah.
KOMENTAR