Rusia juga mendorong wilayah Donbas yang diisi warga Rusia untuk pisah dari Ukraina dan memerdekakan diri menjadi Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk.
Gerakan-gerakan ini menurut Bryen termasuk dalam reaksi-reaksi pertama aktivitas ekspansi NATO, satu-satunya hal mengejutkan adalah perlu 6 tahun bagi Rusia untuk menyerang dan melakukan ini sejak Deklarasi Bucharest.
Namun hal itu tidak menghentikan Natoisasi, seperti disampaikan Bryen.
Bahkan alih-alih mengubur Natoisasi, serangan Rusia justru memperkuat Natoisasi di Ukraina, dengan dukungan penuh Washington, yang menolak menerima tuntutan Rusia agar NATO jauh-jauh dari Ukraina.
Dari sudut pandang Rusia, mereka mengantisipasi baik pangkalan NATO dan senjata nuklir di perbatasannya dan temukan bahwa kondisi ini mengancam dan tidak bisa diterima.
Persekutuan pertahanan disebut Bryen seharusnya menyediakan pertahanan bagi anggotanya dengan masuk ke dalam kesepakatan keamanan kolektif.
NATO melakukannya dengan Article 5 dari perjanjian NATO.
Namun dengan ekspansi NATO, NATO melebar dengan sangat buruk seperti disebut oleh Bryen.
Tidak diragukan hal ini dipahami oleh warga Rusia, yang berpikir bahwa NATO, artinya Amerika, berencana mengkompensasi pasukan darat konvensional dan kekuatan udara taktis dengan menempatkan senjata nuklir di perbatasan Rusia.
Rusia mengatakan keputusan AS untuk secara sepihak membatalkan kesepakatan INF dan memasang peluncur MK-41 di Polandia dan Romania memberikan ancaman langsung ke keamanan Rusia.
KOMENTAR