Pantas Saja Rusia Langsung Lakukan Serangan Bak Petir di Siang Bolong, Ternyata Ini Kesalahan Besar Barat yang Membuat Rusia Murka Sampai Lakukan Invasi Militer

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ledakan sudah terjadi di Ukraina  dilakukan oleh militer Rusia.
Ledakan sudah terjadi di Ukraina dilakukan oleh militer Rusia.

Intisari-online.com - Kementerian Dalam Negeri Ukraina telah melaporkan bahwa ada ratusan korban di seluruh negeri menurut Daily Star Kamis (24/2/22).

Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan 'operasi militer khusus'.

Rusia telah meluncurkan invasi skala penuh ke beberapa wilayah di Ukraina.

Terlepas dari kecaman Barat, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengeluarkan peringatan mengerikan.

Bahwa sekutu Ukraina yang mencoba mengganggu serangannya akan menghadapi konsekuensi yang lebih besar daripada yang pernah Anda hadapi dalam sejarah.

Ledakan terlihat di kota-kota di seluruh Ukraina, termasuk ibukota Kyiv, setelah Putin menyatakan 'operasi militer khusus' sedang berlangsung di wilayah tersebut.

Pasukan Rusia telah menembakkan rudal ke beberapa kota Ukraina dan mendaratkan pasukan di sepanjang pantai selatan negara itu.

Daily Mirror melaporkan bahwa pasukan khusus Rusia dan pasukan lintas udara juga berada di lapangan di Bandara Boryspil kota itu, di tengah pertempuran sengit.

Baca Juga: Rusia Resmi Umumkan Perang ke Ukraina, PBB Langsung Lakukan Rapat Darurat, Sebut Situasinya Genting Hingga Sekjen PBB Minta Maaf Pada Dunia

Baca Juga: Ramalannya Menjadi Kenyataan, Terjadi Rusia Invasi Ukraina, Rupanya Perang Tahun 2022 Sudah Diramalkan Peramal Terkenal Ini Tahun 1555 Begini Bunyi Ramalannya!

Sementara itu, menurut sumber tidak resmi Rusia, rudal jelajah dan balistik menghancurkan infrastruktur militer dan fasilitas penting yang strategis.

Saat perang pecah tak lama setelah pukul 4.35 pagi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dengan cepat mengumumkan Darurat Militer di semua wilayah.

Rekaman mengejutkan telah muncul dari negara itu setelah menunjukkan mobil orang-orang yang melarikan diri dari ibukota Ukraina, Kyiv.

Sementara yang lain berlindung di ruang bawah tanah karena suara ledakan di kejauhan.

Presiden AS Joe Biden mengutuk tindakan militer oleh Rusia sebagai "tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan"

Melalui Twitter, Boris Johnson mengungkapkan bahwa dia telah berbicara dengan Presiden Zelenskyy.

Perdana Menteri Inggris itu menulis,"Saya terkejut dengan peristiwa mengerikan di Ukraina dan saya telah berbicara dengan Presiden Zelenskyy untuk membahas langkah selanjutnya."

"Presiden Putin telah memilih jalur pertumpahan darah dan penghancuran dengan meluncurkan serangan tak beralasan ini ke Ukraina," katanya.

Baca Juga: Seisi Eropa Bisa Jadi Medan Perang!Vladimir Putin ResmiPerintahkan Operasi Militer Khusus ke Ukraina,Skenario Perang Dunia 3 Ternyata Bisa Terjadi, Ini Penyebabnya

Baca Juga: Pejabat Intelijen AS Ungkap Langkah Rusia, Pesawat Pembom Tupolev Tu-95 yang Penuh Senjata Mulai Lepas Landas, Pasukan Khusus Spetsnaz Rusia Mulai Beroperasi

"Inggris dan sekutu kami akan melakukannya. jawab dengan tegas," imbuhnya.

Ledakan terdengar di seluruh Ukraina hanya beberapa menit setelah Putin menyelesaikan pidato yang disiarkan televisi tepat sebelum pukul 5 pagi waktu setempat.

Dalam pidatonya dia mengatakan negara itu akan "dimiliterisasi dan di-de-nazifikasi".

Rusia melakukan serangan sebagai akibat dari tindakan militernya yang langsung, dan menuduh kekuatan Barat "melewati garis merah" dengan membangun kehadiran NATO di wilayah tersebut.

Dia juga memperingatkan bahwa Rusia akan "segera bereaksi" terhadap negara-negara asing jika mereka mengganggu operasinya, mengancam potensi konflik yang lebih luas.

Beberapa saat kemudian rekaman muncul di media sosial dari kota pelabuhan Mariupol di Ukraina, yang terletak 30 mil dari perbatasan dengan Rusia, tampak menunjukkan gumpalan asap yang membubung setelah beberapa ledakan.

Artikel Terkait