Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah bersumpah bahwa negaranya tidak akan mundur, meskipun 125.600 tentara mereka harus melawan 900.000 tentara Rusia.
Selain di Kiev, ledakan juga dilaporkan terjadi di dekat banyak kota besar Ukraina.
Termasuk Kharkiv, Mariupol, dan Odesa di pantai selatan Ukraina.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mentweet bahwa ibu kota tidak pernah mengalami hal seperti ini sejak 1941 ketika mereka diserang oleh Nazi Jerman.
"Ukraina mengalahkan kejahatan itu dan akan mengalahkan yang ini," tulis Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.
"Hentikan Putin. Isolasi Rusia. Putuskan semua ikatan. Usir Rusia dari mana-mana."
Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa (UE) semuanya telah memberlakukan sanksi keras terhadap Rusia dalam upaya untuk memaksa Putin mundur.
Australia dan Jepang juga telah mengumumkan sanksi yang menargetkan beberapa politisi dan warga negara elit Rusia.
Pembekuan aset dan penangguhan visa telah dilakukan oleh beberapa negara.
Namun China telah menolak untuk mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina.
Negeri Panda malahan menyalahkan AS karena "mengipasi api" perang.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR