Intisari-Online.com - Ledakan besar terjadi di atas Kiev, ibukota Ukraina beberapa saat setelah serangan Rusia ke Ukraina dilakukan.
Saksi mata telah melaporkan setidaknya enam ledakan telah terdengar di kotahampir tepat 24 jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putinmemulaiserangan Rusia ke Ukraina.
Salah satu kamera langsung Kiev menangkap momen ledakan terjadi.
Menurut sumber di dalam Kementerian Dalam Negeri Ukraina, sebuah pesawat Rusia telah ditembak jatuh di atas wilayah Darnytskyi di Kiev oleh Pasukan Pertahanan Udara Ukraina.
CNN melaporkan bahwa Kiev telah menjadi sasaran tembakan rudal.
Anton Gerashckenko, penasihat Kepala Kementerian Dalam Negeri Ukraina, mengatakan kepada wartawan dalam pesan teks: "Serangan di Kyiv dengan rudal jelajah atau balistik berlanjut."
Sebuah tim berita CNN melaporkan mendengar dua ledakan besar di pusat kota dan sepertiga di kejauhan sebelum fajar waktu setempat.
Dilansir dari express.co.uk pada Jumat (25/2/2022), Rusia memulai invasinya ke Ukraina pada Kamis pagi.
Dia mengatakan Rusia akan memulai "operasi militer khusus" di Ukraina.
Setidaknya 137 telah dilaporkan tewas oleh Sky News, dengan 100.000 warga Ukraina melarikan diri dari rumah mereka.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah bersumpah bahwa negaranya tidak akan mundur, meskipun 125.600 tentara mereka harus melawan 900.000 tentara Rusia.
Selain di Kiev, ledakanjuga dilaporkan terjadi di dekat banyak kota besar Ukraina.
Termasuk Kharkiv, Mariupol, dan Odesa di pantai selatan Ukraina.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mentweet bahwa ibu kota tidak pernah mengalami hal seperti ini sejak 1941 ketika mereka diserang oleh Nazi Jerman.
"Ukraina mengalahkan kejahatan itu dan akan mengalahkan yang ini," tulisMenteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.
"Hentikan Putin. Isolasi Rusia. Putuskan semua ikatan. Usir Rusia dari mana-mana."
Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa (UE) semuanya telah memberlakukan sanksi keras terhadap Rusia dalam upaya untuk memaksa Putin mundur.
Australia dan Jepang juga telah mengumumkan sanksi yang menargetkan beberapa politisi dan warga negara elit Rusia.
Pembekuan aset dan penangguhan visa telah dilakukan oleh beberapa negara.
Namun China telah menolak untuk mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina.
Negeri Panda malahan menyalahkan AS karena "mengipasi api" perang.