Lebih dari 100 tentara dari Divisi Senapan Bermotor ke-2 digambarkan berdesakan di ruang tunggu.
Tidak ada fasilitas untuk menampung mereka. Bahkan tanpa makanan.
Menurut penduduk setempat, para tentara telah berada di stasiun selama lima hari dan terpaksa berjuang sendiri.
Ada dugaan para personil militer itu merupakan campuran orang wajib militer dan tentara kontrak.
Orang yang melakukan wajib militer memang menerima tunjangan moneter hanya sekitar 2.000 rubel (Rp362.244per bulan).
Penduduk setempat mengatakan banyak yang sudah kehabisan uang untuk membeli makanan dan tidak ada yang tahu kapan mereka akan pindah.
Komite Ibu Prajurit adalah badan amal terkenal yang memberikan bantuan kepada tentara dan keluarga mereka.
Badan amal tersebut didirikan pada tahun 1989 pada saat ada pelanggaran yang lebih besar di dalam militer Uni Soviet.
Mereka terus mengkampanyekan hak-hak tentara dan keluarga mereka sejak saat itu dan merupakan organisasi yang dihormati di Rusia.
Hingga kini kesediaan tentara Rusia untuk berperang melawan saudara-saudara mereka di Ukraina sangat diperdebatkan.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR