Intisari-Online.com - Invasi Rusia ke Ukraina bisa terjadi kapan saja.
Apalagi Presiden Rusia Vladimir Putintelah mengerahkan angkatan bersenjatanya di perbatasan Ukraina.
Bahkan diperkirakanada hingga 200.000 tentara Rusia yang siap menyerbu ke Ukraina.
Para pemimpin Barat pun sudah melakukan berbagai upaya agar invasi Rusia ke Ukraina tidak terjadi.
Sebab jika terjadi, ini bisa menjadi konflik terbesar di Eropa sejak 1945 dan merenggut puluhan ribu korban.
Akan tetapi kini sepertinya seisi dunia boleh bernapas lega. Sebab dilaporkan ada kekacauan yang terjadi di Rusia.
Apa ada?
Dilansir dariexpress.co.uk pada Selasa (22/2/2022), Komite Ibu Prajurit, sebuah badan amal Rusia, mendapat kiriman foto-foto yang mengejutkan.
Foto itu dikirim oleh penduduk setempat dan menunjukkan tentang pasukan yang ditinggalkan di stasiun kereta Dolbino.
Dolbino adalah sebuah desa kecil di Oblast Belgorod, dekat dengan Ukraina.
Lebih dari 100 tentara dari Divisi Senapan Bermotor ke-2 digambarkan berdesakan di ruang tunggu.
Tidak ada fasilitas untuk menampung mereka. Bahkan tanpa makanan.
Menurut penduduk setempat, para tentara telah berada di stasiun selama lima hari dan terpaksa berjuang sendiri.
Ada dugaan para personil militeritu merupakancampuran orang wajib militer dan tentara kontrak.
Orang yang melakukan wajib militer memang menerima tunjangan moneter hanya sekitar 2.000 rubel (Rp362.244per bulan).
Penduduk setempat mengatakan banyak yang sudah kehabisan uang untuk membeli makanan dan tidak ada yang tahu kapan mereka akan pindah.
Komite Ibu Prajurit adalah badan amal terkenal yang memberikan bantuan kepada tentara dan keluarga mereka.
Badan amal tersebut didirikan pada tahun 1989 pada saatada pelanggaran yang lebih besar di dalam militer Uni Soviet.
Mereka terus mengkampanyekan hak-hak tentara dan keluarga mereka sejak saat itu dan merupakan organisasi yang dihormati di Rusia.
Hingga kini kesediaan tentara Rusia untuk berperang melawan saudara-saudara mereka di Ukraina sangat diperdebatkan.
Jajak pendapat baru-baru ini di Rusia di antara kaum muda antara usia 18-24 menunjukkan mayoritas (66 persen) memiliki pandangan positif atau sangat positif tentang Ukraina.
Ini adalah kelompok usia dari mana sebagian besar pangkat dan arsip tentara Rusia berasal.
Tanda-tanda masalah dalam tentara Rusia juga terjadi ketika mereka dikirim ke Belarusia.
Diketahui sekitar 30.000 tentara telah dikirim ke Belarusia untuk ambil bagian dalam latihan militer.
Tentara Rusia mulai tiba di Belarus pada Januari 2022, sebagai persiapan untuk latihan militer yang dimulai pada 10 Februari.
Seorang penduduk lokal dari kota Belarusia Khoyniki yang terletak dekat dengan perbatasan Ukraina mengatakan kepada Radio Free Europe bahwa pasukan telah dipaksa untuk berkemah dalam kondisi beku.
"Para prajurit telah menetap di hutan sekitar," kata penduduk setempat.
"Mereka banyak minum dan menjual banyak bahan bakar diesel mereka."
"Mereka tinggal di tenda," tutupnya.