Agustina melarikan diri untuk bergabung dengan gerilyawan Spanyol, mengorganisir serangan di stasiun pasokan dan kereta api untuk tentara Prancis.
Napoleon dipaksa untuk mencoba dan bermain-main dengannya, dan dia kalah dalam permainan.
Tentara Prancis, yang dilemahkan oleh upaya Agustina untuk memotong perbekalan mereka, kehilangan posisi taktis mereka.
Spanyol bergabung dengan sekutu Portugis dan Inggris, dan Duke of Wellington sendiri bergabung dengan Agustina, lalu membentuk satu mesin yang kejam, ramping, dan melawan Napoleon.
Baca Juga: Kisah Joan of Arc, Pahlawan Wanita Prancis yang Jadi Seorang Martir
Agustina dipromosikan menjadi satu-satunya perwira wanita di Wellington, yang lalu memberi komando pada unit artileri garis depan.
Pada Pertempuran Victoria yang menentukan tahun 1813, Wellington dan Agustina menghancurkan pasukan Napoleon dan memaksanya keluar dari Spanyol untuk selamanya.
Setelah perang usai, sejarah menyebutkan bahwa Agustina menikah dengan seorang dokter, dianugerahi beberapa medali untuk kehormatan dan keberaniannya, dan kembali ke rumahnya di Zaragoza.
Dia menghabiskan waktunya dengan berjalan-jalan di sekitar kota mengenakan medali penghargaannya.
Dia kemudian meninggal pada usia 71 tahun, seorang pahlawan yang diproklamirkan dari Spanyol.
Agustina dari Aragon, bukanlah orang yang istimewa sebelum dia memutuskan untuk memberanikan diri pada hari yang menentukan di Zaragoza.
Dia hanyalah seorang wanita biasa berusia 20-an yang tidak akan membiarkan negaranya dikalahkan oleh Napoleon.
Siapa pun bisa melakukan itu. Agustina membuktikannya!
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR