Berkarya di Garda Depan Kemanusiaan dan Sering Terabaikan, Inilah Tiga Perawat Terkenal dalam Sejarah, Salah Satunya Pendiri Palang Merah Amerika

K. Tatik Wardayati

Penulis

Tiga perawat terkenal dalam sejarah, yang berjuang untuk kemanusiaan
Tiga perawat terkenal dalam sejarah, yang berjuang untuk kemanusiaan

Intisari-Online.com – Profesi dokter, ilmuan, atlet, mungkin cukup mudah mengingat ikonik dari masing-masing tersebut.

Setiap industri memiliki bintang yang bersinar, dan beberapa bidang lebih tenar daripada yang lain.

Perawat merupakan salah satu profesi yang tidak sering menjadi berita utama.

Meskipun mereka melakukan salah satu pekerjaan yang paling penting dan berdampak di dunia, tetapi mereka sering tidak mendapatkan pengakuan yang layak didapatkan.

Ini juga berlaku bagi para perawat yang bekerjaa saat ini, dan mereka yang telah membentuk industri ini selama berabad-abad.

Perawat ada untuk pasien di beberapa momen hidup yang paling traumatis, penuh peristiwa, dan menakjubkan, dan karena itu, seharusnya diberi applaus karena mereka telah melakukannya.

Berikut ini tiga contoh dari banyak perawat yang terkenal sepanjang sejarah.

Para wanita ini membentuk industri keprawatan di negara asal mereka dan di seluruh dunia.

Baca Juga: 'Seandainya Saya Tidak Membantu, Mereka Pasti Tertembak' Kisah Heroik Edith Cavell, Perawat Inggris yang Dieksekusi Perwira Jerman Selama Perang Dunia I

Baca Juga: Hari Ini 131 Tahun Lalu Lahir Agatha Christie, Novelis Misteri Terlaris Dunia, Pernah Sekolah Perawat Ketika Perang Dunia Pertama

Semakin kini, semakin banyak perawat hebat yang memenuhi syarat dan bekerja di seluruh dunia, banyak dari mereka yang telah dilatih di bidang spesialis atau bekerja untuk mendapatkan kualifikasi tambahan seperti dokter praktik keperawatan.

1. Florence Nightingale 1820 – 1910

Florence Nightingale dikenal sebagai ‘wanita dengan lampu’.

Ketenarannya terutama karena pekerjaannya pada kesehatan yang diperpanjang dan pada peningkatan tingkat kelangsungan hidup pasien rumah sakit.

Banyak prosedur kesehatan dan kebersihan saat ini adalah hasil langsung dari penelitiannya.

Bekerja sepanjang Perang Krimea, Nightingale mengumpulkan banyak informasi dari berkolaborasi dengan rekan kerja.

Dia mengetahui bahwa sejumlah besar tentara yang terluka sekarat akibat kondisi yang tidak higienis.

Dia meluncurkan reformasi besar yang secara dramatis meningkatkan tingkat kelangsungan hidup tentara di rumah sakit.

Baca Juga: Kreatif! Daripada Dibuang Percuma, Perawat Rumah Sakit Ini Rangkai Sisa Botol Vaksin Covid-19 Jadi Lampu Gantung yang Indah, Makna di Baliknya Bikin Haru-Biru!

Baca Juga: Inilah Kisah Petualangan Indah Mary Seacole, Pahlawan Wanita dan Perintis Perawat yang Anak Seorang Tabib, Namun Merasa Tersingkirkan Karena Warna Kulitnya yang Lebih Gelap

Reformasi ini kemudian menyebar ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.

2. Virginia Henderson 1897 – 1996

Henderson dikenal sebagai ‘perawat wanita pertama’, seorang inovator organisasi dalam industri keperawatan.

Satu pencapaian penting adalah daftar rinci tentang apa yang merupakan kebutuhan akan seorang perawat.

Daftar tersebut mencakup fungsi-fungsi seperti bernapas, makan dan tidur, dan bekerja dengan mengidentifikasi area yang tidak dapat dilakukan seseorang sendirian.

Jika orang tersebut berjuang dengan salah satu fungsi dalam daftar, mereka membutuhkan bantuan dalam bentuk perawat.

Mengikuti teori Henderson, pekerjaan perawat selesai ketika pasien tidak lagi membutuhkan bantuan di salah satu area ini.

3. Clara Barton 1821 – 1912

Clarissa Harlowe “Clara” Barton memulai kehidupan keperawatannya dengan merawat ayahnya.

Baca Juga: 'Mereka Akan Melakukan Penyiksaan,' Kisah Cinta Tentara Afghanistan dan Perawat AS Ini Sekarang Terpisah oleh Taliban

Dia kemudian mengabdikan karir dan hidupnya untuk membantu orang melalui masa sakit.

Dia melanjutkan perawatan selama Perang Saudara, pertama mengatur peralatan dan persediaan medis, dan kemudian membantu tentara garis depan yang terluka.

Karyanya sangat mengesankan sehingga dia kemudian ditugaskan di rumah sakit Union dan dikenal sebagai "Lady in Charge."

Setelah perang usai, Barton pergi ke Eropa, di mana dia bertemu dengan Komite Palang Merah Internasional.

Terkesan oleh organisasi tersebut, ketika dia kembali ke Amerika, Barton mendirikan Palang Merah Amerika, yang didedikasikan untuk bantuan bencana dan bantuan darurat.

Perawat terkenal dalam sejarah ini meninggalkan jejak mereka di dunia dan menyelamatkan banyak nyawa.

Baca Juga: Lagi-lagi Orang Kaya India Jadi Biang Kerok, Negara 'Surga Liburan para Sultan' Ini Sampai Harus Mengemis Bantuan Perawat Gegara Babak Belur Dihajar Covid-19

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Usai Banjir Turis Kala Pandemi, Surga Liburan Kaum Sultan Ini Kini Malah Mengemis Bantuan Perawat, Data 3 Bulan Sebelumnya Jadi Jawaban Pemicunya

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait