Jika Trump menjadi presiden lagi, itu akan menimbulkan pertanyaan nyata tentang masa depan NATO.
Menurut artikel New York Times, pada 2019, Trump berbicara secara eksklusif tentang pengunduran diri dari organisasi yang sering dia kritik.
Ini, jika itu terjadi, akan menjadi kemenangan besar bagi Rusia.
Setiap perkembangan di Ukraina yang tidak menguntungkan bagi Biden juga akan berhasil bagi Trump.
Apa yang baru saja dikatakan Trump menunjukkan bagaimana Partai Republik akan menyerang Biden jika Rusia pindah ke Ukraina.
Partai Republik telah menghabiskan beberapa bulan terakhir menyusun pesan pemilihan paruh waktu mereka, dengan fokus pada gagasan bahwa Biden lemah dan tidak berdaya, menyebabkan dunia kehilangan rasa hormat terhadap Amerika Serikat setelah masa jabatan Trump habis.
Dalam panggilan telepon pada akhir pekan, Biden secara langsung memperingatkan Putin tentang bagaimana Amerika Serikat akan merusak ekonomi Rusia jika Moskow menyerang Ukraina.
Pertukaran reguler dengan pemimpin Rusia dapat membuat Biden dikritik sebagai merendahkan jika Putin mengabaikan peringatan AS dan pindah ke Ukraina.
Partai Republik juga akan mengaitkan kenaikan bensin dan harga komoditas dasar dengan salah urus ekonomi Biden, meskipun lapangan kerja AS naik ke level tertinggi selama beberapa dekade.
Menurut hasil survei opini publik yang dilakukan oleh CNN/SSRS dan dipublikasikan pekan lalu, jika Rusia menyerang Ukraina, itu akan memperdalam rasa krisis yang mengkhawatirkan Gedung Putih. Sejarah menunjukkan bahwa presiden Amerika sering mendapat masalah dalam pemilihan paruh waktu selama masa jabatan pertama mereka.
Menurut survei yang dilakukan oleh CNN pada bulan Januari dan Februari, hanya 45% pemilih dengan kecenderungan tradisional dan pro-Demokrasi ingin partai tersebut mencalonkan Biden untuk pemilihan kembali pada tahun 2024, sementara 51% menginginkan kandidat lain.
Sementara itu, 50% pemilih yang mendukung partai Republik dan cenderung mendukungnya menginginkan Trump sebagai kandidat partai tersebut pada pemilu berikutnya, sedangkan 49% menginginkan kandidat lain.
KOMENTAR