Intisari-Online.com - Kekhawatiran akan invasi Rusia setelah penempatan pasukan Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina tak hanya akan menimbulkan dampak di Eropa saja.
Krisis Rusia dan Ukraina memiliki implikasi bagi seluruh dunia.
Jika invasi terjadi, hal itu berpotensi besar mengganggu pasokan komoditas penting, dari gas hingga gandum.
Dalam hal ini, di Afrika Utara, krisis mengancam pasokan biji-bijian ke negara-negara kawasan itu.
Afrika Utara sejauh ini merupakan importir gandum terbesar di dunia.
Melansir Middle East Eye, Minggu (13/2/2022), negara-negara seperti Mesir, Aljazair, Tunisia dan Libya menghasilkan kurang dari setengah jumlah biji-bijian - terutama gandum - yang dikonsumsi penduduknya setiap tahun.
Impor biji-bijian negara-negara ini berasal dari berbagai pemasok dan di urutan teratas importir, ada Ukraina dan Federasi Rusia.
Seperti diketahui, pembangunan militer di sekitar Ukraina berkembang menjadi pertikaian antara Rusia dan NATO, dengan negara-negara anggota aliansi Atlantik Utara melihat invasi Rusia terhadap negara tetangganya sebagai invasi terhadap mereka semua.
Saat genderang perang dibunyikan di Eropa Timur, tanda bahaya juga dibunyikan di Afrika Utara.
Ukraina, produsen gandum terbesar kelima di dunia pada 2019, mengekspor sebagian besar hasilnya ke negara-negara Afrika Utara.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR