Intisari-online.com - Pada tahun 2017, militer Ukraina, saat memerangi separatis di timur, menembak jatuh kendaraan udara tak berawak (UAV) modern buatan Rusia.
UAV ini dikatakan bertanggung jawab atas pengawasan dan pengumpulan intelijen di Ukraina timur yang dilanda perang.
Menurut Washington Post, UAV yang ditembak jatuh oleh tentara Ukraina memiliki panjang hampir 6 meter, dengan moncong kerucut dan tubuh abu-abu mengkilap.
Ini adalah UAV militer canggih yang biasa digunakan oleh Rusia untuk operasi intelijen.
Namun, ketika membongkar pesawat, pakar militer Ukraina "terkejut" karena menemukan "puluhan" peralatan elektronik dan komponen yang diproduksi oleh perusahaan di AS dan Eropa.
Mesin UAV tersebut berasal dari sebuah perusahaan di Jerman.
Chip elektronik dan sistem komunikasi, kontrol nirkabel UAV diproduksi oleh perusahaan Amerika. Sensor gerak dipasok oleh perusahaan Inggris.
Banyak bagian lain dari UAV bersumber dari Swiss dan Korea Selatan.
"Saya terkejut ketika saya 'membedah' UAV Rusia yang ditembak jatuh oleh tentara Ukraina. Sebagian besar komponennya berasal dari Barat," kata Damien Spleeters, ahli di Arms of Conflict Research Group (CAR).
Dalam sebuah laporan yang dikirim ke militer Ukraina tentang temuannya, Damien Spleeters mengatakan bahwa tanpa "bantuan" dari banyak perusahaan Barat, Rusia pasti akan memiliki waktu yang jauh lebih sulit untuk memproduksi UAV militer.
Source | : | Washington Post |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR