Bak Dipaksa Berlutut Tanpa Sempat Berdiri, Terungkap Singkatnya Waktu yang Dibutuhkan Rusia untuk Lumpuhkan Ukraina, 9 Jalur Invasi Ini Kuncinya

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

(Ilustrasi) Vladimir Putin - Konflik Ukraina vs Rusia
(Ilustrasi) Vladimir Putin - Konflik Ukraina vs Rusia

Intisari-Online.com - Sebuah laporan intelijen AS mengungkap bahwa militer Rusia dapatmencapai ibukota Ukraina Kyiv hanya dalam waktu 48 jam.

Militer Rusia diperkirakan bisa menempuh 9 rute berbeda dan menewaskan 50.000 warga sipil.

Menurut berita NBC sebagaimana dikutip Sky News, Jumat (11/2/2022), laporan tersebut mengklaim bahwa Rusia telah mengerahkan hampir 100 dari 168 kelompok batalyon-taktis militernya.

Masing-masing batalyon terdiri dari800 hingga 900 tentara yang terus bertambah seiring waktu.

Pasukan militer Rusia di perbatasan Ukraina
Pasukan militer Rusia di perbatasan Ukraina

Presiden Vladimir Putin telah mengirimkan personel dan peralatanoperasi khusus Rusia, yang disebut Spetsnaz.

Setiap unit terdiri dari 250 hingga 300 pasukan elit.

Putin telah menempatkan pasukannya di perbatasan sebagai protes atas langkah Ukraina yang ingin bergabung dengan NATO.

'Gerakan menjepit'

Baca Juga: Sudah Membara, Rencana Vladimir Putin UntukInvasi Ukraina Dipastikan Hanya Jadi Angin Saja, PasalnyaRusia Akan Alami Konsekuensi Mengerikan Ini Jika Nekat GempurUkraina

Baca Juga: Mantan Direktur CIA Peringatkan China, Jika China Nekat Dukung Rusia saat Berselisih dengan Barat atas Ukraina, China Harus Siap Tanggung Hal Ini

Sejauh ini, Moskow membantah rencananya menyerang Ukraina.

Tapidalam serangkaian tuntutan keamanan yang berani, Kremlin telah mendesak NATO untuk menolak keanggotaan Ukraina dan negaranegara bekas Soviet lainnya.

Laporan tersebut juga mengatakan 2 skenario invasi yang melibatkanserangan simultan dari berbagai sisi, yakni sebuahmanuver yang dikenal sebagai 'gerakan menjepit' atau 'selubung ganda'.

Gerakan itu dilakukan militer Rusia denganmengambil alih sebagian besar wilayah Ukraina di sebelah timur Sungai Dnipro, yang mencakup sekitar 50% pasukan militer Ukraina.

Citra Satelit Ungkap Pasukan Rusia Makin Banyak di Dekat Ukraina
Citra Satelit Ungkap Pasukan Rusia Makin Banyak di Dekat Ukraina

Tank Rusia dan unit mekanis akan melintasi perbatasan dari Rusia dan bergerak menuju Poltava dan Kharkiv, mengelilingi kota-kota saat mereka bergerak ke sungai.

Pasukan darat kemudian akan maju di sepanjang tiga jalur dari Donbas, melakukan perjalanan ke timur dan selatan ke Krimea, dan melalui garis pantai di sepanjang Laut Azov.

Superioritas udara

Dalam waktu bersamaan, helikoptermiliter Rusia juga siap mendukung serangan udara dari Krimea.

Baca Juga: Pantas Saja China Bungkam Seketika Saat Tau Rusia-Ukraina Diujung Tanduk Peperangan, Amerika Bocorkan Kerugian yang Dialami China Ini Jika Perang Rusia-Ukraina Terjadi

Baca Juga: Bak Genderang Perang Sudah Dibunyikan, Vladimir Putin Sebut Perang Antara Rusia-Ukraina Sudah Hampir Pasti Terjadi, Sumbu Pemicunya Ini Makin Jelas Terlihat

Hal ini mencakupserangan amfibi untuk mengambil alih pantai Laut Hitam, serta unit udara dan darat yang bergerak dari Odessa ke Moldova untuk membuat jembatan darat di sepanjang Laut Hitam.

Dengan jalan yang dibangun dengan baik di daerah itu, tank Rusia dan kendaraan militer bisa berada di depan pintu Kyiv dalam dua hari saja.

Militer Rusia telah menempatkan dua sistem rudal anti-pesawat S-400 canggih di Belarus.

Rusia akan berusaha untuk melemahkan kemampuan pertahanan diri Ukraina.

Pada saat yang sama, militer Rusia akanmenghancurkan jembatan dan menggunakan pasukan militernya untukuntuk merebut penyeberangan sungai.

Pengamatan ini termasuk angka korban kira-kira50.000 warga sipil jikaterjadi invasi Rusia skala penuh.

Baca Juga: Anggap Ukraina dan Presidennya Bagaikan Perempuan, Presiden Rusia Vladimir Putin Blak-blakan Normalisasi Pelecehan Seksual dan Lecehkan Satu Negara dengan Katakan Ukraina Harus 'Menahan Rasa Sakit'

Baca Juga: Bakal Jadi Konflik Terbesar di Eropa Sejak Perang Dunia II, Terkuak Rencana Invasi Vladimir Putin yang Terbaru, Ukraina Bukan Satu-satunya Target Rusia!

(*)

Artikel Terkait