Find Us On Social Media :

Mantan Direktur CIA Peringatkan China, Jika China Nekat Dukung Rusia saat Berselisih dengan Barat atas Ukraina, China Harus Siap Tanggung Hal Ini

By Tatik Ariyani, Rabu, 9 Februari 2022 | 13:34 WIB

Presiden China Xi Jinping

Intisari-Online.comRusia telah mengumpulkan puluhan ribu tentara di sepanjang perbatasan Ukraina dengan Rusia yang memicu kekhawatiran akan invasi.

Rusia membantah sedang merencanakan invasi ke Ukraina.

Namun, para pejabat AS mengatakan serangan dapat terjadi dalam beberapa hari atau minggu.

Kekhawatiran Barat semakin bertambah ketika Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mempersiapkan manuver militer terbesar di Mediterania sejak berakhirnya Uni Soviet, melansir Express.co.uk, Selasa (8/2/2022).

Latihan itu, yang akan melibatkan 140 kapal dan total hampir 10.000 tentara, merupakan manuver militer terbesar sejak 1991, menurut outlet berita Eropa Heraldo.

Kapal-kapal telah mulai melintasi Selat Gibraltar sebagai persiapan untuk latihan.

Namun Rusia membantah bahwa itu adalah awal dari invasi ke Ukraina.

Dalam perkembangan terbaru, tiga kapal Rusia dari Armada Utara Putin tiba di Laut Mediterania hari ini.

Baca Juga: Pantas Saja China Bungkam Seketika Saat Tau Rusia-Ukraina Diujung Tanduk Peperangan, Amerika Bocorkan Kerugian yang Dialami China Ini Jika Perang Rusia-Ukraina Terjadi

 Baca Juga: Bak Genderang Perang Sudah Dibunyikan, Vladimir Putin Sebut Perang Antara Rusia-Ukraina Sudah Hampir Pasti Terjadi, Sumbu Pemicunya Ini Makin Jelas Terlihat

Kapal perang "Marshal Ustinov", fregat "Admiral Kasatov" dan kapal perusak "Wakil Laksamana Kulakov" sempat melintasi Selat Gibraltar, Angkatan Laut Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Pada 4 Februari, Angkatan Laut Rusia juga melaporkan bahwa enam kapal pendarat dari armada Utara dan Baltik telah berlabuh di pelabuhan Tartus Suriah, yang menampung pangkalan angkatan laut Rusia.