Pada akhir tahun 2021, progres konstruksi telah mencapai 79,9% menurut data KCIC.
Mereka berencana memulai uji coba di bagian jalur rel pada akhir 2022 dan menyelesaikan proyek pada Juni 2023.
Perusahaan negara Indonesia, termasuk Wijaya Karya (WIKA.JK) dan PT KAI, menguasai 60% KCIC, sedangkan China Railway Engineering Corporation dan perusahaan China lainnya menguasai sisanya.
Proyek, yang didanai oleh China Development Bank, diberikan kepada KCIC pada 2015 dan diluncurkan pada 2018 tetapi menghadapi penundaan karena sengketa kepemilikan tanah dan juga pertanyaan tentang dampak ekonomi dan lingkungan.
Konstruksi juga terhambat oleh kekurangan tenaga kerja selama bulan-bulan awal pandemi COVID-19.
Suntikan dana APBN untuk proyek kereta cepat Jakarta Bandung
Sejak Desember 2021 lalu, DPR menyetujui suntikkan dana Rp 110,52 triliun ke dalam 11 BUMN dan agensi investasi sebagai tambahan modal tahun ini dan 2022.
Persetujuan ini melibatkan Rp 6,9 triliun untuk operator rel kereta api, PT KAI untuk membantu proyek kereta api cepat China.
KOMENTAR