Advertorial
Intisari-Online.com – Mehmed Talaat Pasha (1874-1921) adalah seorang pemimpin terkemuka gerakan Turki Muda dan Wazir Agung dari tahun 1917-18.
Dia lahir di Edirne di Kekaisaran Ottoman, yang adalah putra seorang pejabat kecil dan selama awal kariernya bekerja di berbagai kantor telegraf dan seorang petugas pos.
Namun, Talaat memiliki kegelisahan politik yang membuatnya ditangkap karena kegiatan subversif pada tahun 1893.
Memainkan peran utama hingga keberhasilan revolusi Turki Muda tahun 1908, Talaat diangkat sebagai wakil Edirne di Parleman.
Pada tahun berikutnya, dia diangkat ke Kabinet sebagai Menteri Dalam Negeri.
Kemudian diangkat menjadi Menteri Pos dan lalu terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Komiter Persatuan dan Kemajuan pada tahun 1912, yang membuatnya semakin meningkatkan basis kekuatannya dalam partai.
Di antara kepemimpinan Turki Muda, Talaat lebih suka bersekutu dengan kekuatan Entente sebelum perang pada tahun 1914, terutama dengan Rusia.
Namun akhirnya dia memihak saingannya Enver Pasha dalam mengusulkan aliansi dengan Blok Sentral yang dipimpin oleh Jerman.
Perang dengan Kekuatan Entente sebagai akibatnya, terjadi pada bulan November 1914.
Talaat menghadapi masa depan perang dengan ketakutan, ketidakpastian kemungkinan keberhasilan Kekaisaran Ottoman dalam konflik, dia melihat partisipasi sebagai pertaruhan yang cukup besar.
Sebagai Menteri Dalam Negeri, Talaat dihadapkan pada tanggung jawab untuk memastikan kemampuan domestik Turki untuk melakukan perang, akibatnya masyarakat Utsmaniyah tunduk untuk mendukung kebutuhan tentara.
Secara kontroversial, kantornya mengawasi deportasi orang-orang Armenia dari provinsi timur Kekaisaran Ottoman, yang rentang terhadap pengaruh Rusia, ke Suriah dan Mesopotoamia (sekarang Irak) pada April 1915 setelah pemberontak merebut kota Van.
Kemudian, sekitar 600 ribu orang Armenia tewas dalam kasus genosida massal pertama abad ke-20.
Namun, penyangkalan Taalat tentang pengetahuan atau keterlibatannya diabaikan oleh sebagian besar pengamat, melansir firstworldwar.
Februari 1917 Talaat diangkat menjadi Wazir Agung, sampai pengunduran dirinya pada 14 Oktober 1918, sebelum penyerahan tanpa syarat Turki kepada Sekutu (sebelum pendudukan Sekutu atas Konstantinopel).
Setelah melarikan diri, bersama dengan Enver Pasha dan Djemal Pasha, ke Jerman di atas kapal Jerman, dia kemudian dibunuh di Berlin pada 15 Maret 1921 dalam tindakan balas dendam oleh seorang pembunuh Armenia.
Sebagai sejarah yang tidak biasa, Adolf Hitler mengirim tubuhnya kembali ke Istanbul pada tahun 1943, berharap untuk membujuk Turki untuk bergabung dengan kekuatan Poros dalam Perang Dunia II.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari