Find Us On Social Media :

Tragedi Genosida Khojaly, 29 Tahun Berlalu, Kota Ini Sebenarnya Hanya Dihuni Warga Sipil yang Tidak Miliki Senjata

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 23 Februari 2021 | 14:20 WIB

Genosida Khojaly, kota ini hanya berisi warga sipil yang tidak memiliki senjata.

Intisari-Online.com – Nyatanya Perang Dunia II belum benar-benar berakhir.

Meski tahun 1942 dikatakan dalam banyak buku sejarah adalah akhir dari Perang Dunia II setelah pemboman Hiroshima dan Nagasaki dilakukan.

Nyatanya, masih terdapat perang lain yang terjadi di muka bumi ini.

29 tahun telah berlalu, Azerbaijan masih terus mengenang sejarah pilu yang pernah terjadi di sebuah kota di wilayahnya yang kini diklaim sebagai bagian dari Armenia.

Baca Juga: Nagorno-Karabakh Masih Saja Dikunjungi Menteri Armenia, Presiden Azerbaijan Sudah Wanti-wanti, 'Kami Tidak Takut, Nanti Kalian Menyesal Buat Kami Marah'

Kota tersebut bernama 'Khojaly', letaknya di wilayah Nagorno-Karabakh dan memiliki luas total 940 kilometer persegi dan penduduk mencapai 7.000 sebelum konflik antara Armenia dan Azerbaijan pecah.

Lalu bagaimana konflik berujung genosida terhadap warga Khojaly ini bisa terjadi ?

Konflik Armenia dan Azerbaijan ini merupakan konflik tertua yang sedang berlangsung di wilayah pasca-Soviet.

Sedangkan akar masalah yang menjadi penyebab konflik ini terletak pada 'klaim teritorial' sejarah Armenia selama berabad-abad terhadap Azerbaijan.

Baca Juga: Armenia-Azerbaijan Kembali Bergejolak, Satu Tentara Azerbaijan Tewas dalam Serangan Armenia