Intisari-online.com -Armenia dihadapkan dengan kenyataan pahit jika mereka dikhianati oleh Rusia.
Rusia, sekutu utama Armenia, berjanji akan membantu Armenia merebut Nagorno-Karabakh.
Dalam perebutan kekuasaan, sekutu memang kekuatan yang penting.
Armenia merasa telah unggul dari Azerbaijan karena memiliki sekutu yang sekiranya bisa diandalkan.
Namun persekutuan itu rupanya menjadi senjata makan tuan bagi Armenia.
Diwartakan dari Daily Sabah, presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini menjelaskan posisi Rusia di gencatan senjata Nagorno-Karabakh.
Hal tersebut ia jelaskan Kamis lalu.
Putin mengatakan jika wilayah itu merupakan bagian lebih luas dari Azerbaijan menurut hukum internasional.
"Dari kacamata hukum internasional, semua wilayah itu adalah bagian lebih luas dari Republik Azerbaijan.
"Dan ini adalah bagaimana posisi kami di Grup Minsk, tempat di mana Rusia, AS dan Perancis berdiskusi bersama.
"Bertahun-tahun lamanya, kami selalu memperkirakan jika tujuh wilayah sekitar Nagorno-Karabakh seharusnya dikembalikan ke Azerbaijan," ujarnya dalam konferensi pers tahunan di Moskow.
Saat ini, status Nagorno-Karabakh menurut Putin seharusnya tetap tidak berubah di bawah kondisi kewajiban menciptakan saluran komunikasi antara Armenia dan Nagorno-Karabakh.
Selanjutnya ia mengatakan koridor Lachin, yang menghubungkan Nagorno-Karabakh dan Armenia, dibangun untuk tujuan ini.
Putin menekankan status Nagorno-Karabakh "seharusnya ditransfer ke masa depan," dan mencatat: "status quo di Nagorno-Karabakh seharusnya diperbaiki."
Sementara itu ditanya mengenai posisi Turki di dalam konflik tersebut, Putin mengatakan "Turki mempertahankan diri, sesuai keyakinan mereka, seperti Azerbaijan, bahwa Nagorno-Karabakh seharusnya dikembalikan setelah diduduki selama sengketa di tahun 1990-an."
Ia menolak untuk berspekulasi mengenai alasan eksternal atas konflik terbaru di Karabakh, dengan mengatakan "ketegangan itu bertahan selama bertahun-tahun."
"Aku tidak yakin hal ini karena gangguan dari luar. Beberapa waktu, ada ketegangan, pecahnya sengketa dan ledakan konflik.
"Hasilnya, hal itu menjadi sebuah konflik yang panjang," ujarnya.
Putin mencatat jika perjanjian tiga negara antara Armenia, Azerbaijan dan Rusia mengamankan posisi pihak yang berkepentingan di konflik atas lokasi mereka ketika perjanjian mengenai gencatan senjata diraih.
"Kesepakatan untuk mengurangi ketegangan sangatlah penting, karena itu akan menghentikan pertumpahan darah, warga akhirnya bisa berhenti menderita, ini tentunya hal yang sangat penting dan dasar.
"Yang lainnya cukup jadi nomor dua. Menyelamatkan nyawa dan kesehatan adalah tugas terpenting yang harus kita selesaikan," ujar Putin.
Ketika ditanya mengenai pelanggaran gencatan senjata, Putin hanya mengatakan jika ia berharap hal itu tidak akan terjadi lagi.
Kemudian mengenai kemungkinan jumlah pasukan penjaga perdamaian di Nagorno-Karabakh, Putin mengatakan hal itu bisa terlaksana jika semua pihak sepakat.
Pasalnya ukuran pasukan yang diturunkan adalah hasil negosiasi dan persetujuan sewaktu membicarakan gencatan senjata.
"Jika semua orang sampai ke kesimpulan jika hal itu penting, kami akan melakukannya, jika tidak, kami tidak akan menambah pasukan," ujarnya.
Hubungan antara dua negara pecahan Uni Soviet tersebut telah tegang sejak 1991 saat militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh.
Karabakh memang secara hukum wilayah resmi milik Azerbaijan.
Konflik terakhir pada 27 September kemarin dilakukan dengan pasukan Armenia mengirimkan serangan kepada warga sipil, pasukan Azerbaijan dan melanggar beberapa kesepakatan gencatan senjata kemanusiaan.
Dalam konflik 44 hari itu, Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan hampir 300 kependudukan dan desa dari Armenia.
Kemudian pada 10 November, dua negara menandatangani kesepakatan yang diajukan Rusia untuk mengakhiri perang dan bekerja mencapai resolusi komprehensif.
Usulan ini dilihat sebagai kemenangan bagi Azerbaijan dan kekalahan bagi Armenia.
Hal ini karena karena kesepakatan itu pasukan Armenia harus mundur juga dari Karabakh.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini