Kini Menjelma Menjadi Salah Satu Pemimpin Terkuat di Dunia Hingga Sanggup Bikin Amerika Ketar-ketir, Mantan Istri Vladimir Putin Justru Bocorkan Sifat Asli Sang Presiden Rusia

Mentari DP

Editor

Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin.

Intisari-Online.com - Ancaman invasi Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina terus menimbulkan ketegangan di Eropa.

Apalagi semakin banyak pemimpin negara yangmengirimkan peringatan kepadaPresiden Rusia Vladimir Putin.

Ini karena banyak negara yang khawatirkonflik yang meningkat mungkin akan segera terjadi.

Meski begitu,Presiden Putin tampak tenang.

Ini membuktikan tekad presiden berusia 69 tahun ituuntuk mencap otoritasnya di Eropa Timur dan menjadi contoh lain dari kekejamannya.

Sang Presiden Rusia memang dikenal karena kepribadian politiknya yang tak kenal ampun.

Dan tampaknya ini juga terjadi dalam hubungan pribadinya.

Dilansir dari express.co.uk pada Rabu (2/2/2022), sangat sedikit yang diketahui tentang kehidupan pribadi Putin.

Tetapi mantan istrinya Lyudmila Aleksandrovna Ocheretnaya pernah berbagi sedikit informasi mengenai Putin.

Baca Juga: Amerika dan NATO Dijamin Membayar Mahal Karena Siapkan Pasukan Balasan, Tak Disangka Vladimir Putin Diam-diam Lakukan Ini Untuk Membalasnya, Ukraina Kini Malah yang Ketar-ketir

Baca Juga: Vladimir Putin Panik! Mengira di Atas Angin Karena Punya Militer Terkuat, Siapa Sangka Rusia Ketar-ketirLihat Aksi Militer Amerika, Inggris, dan NATO

Pada tahun 2013, teman Lyudmila, Irene Pietsch, menerbitkan sebuah buku berjudul 'Fragile Friendships', yang merinci hubungannya dengan Putin.

Pietsch mengklaim dalam bukunya bahwa Lyudmila mencap mantan suaminya sebagai "vampir".

Pemimpin Rusia itu diduga mengatakan bahwa siapa pun yang bisa bertahan dengan mantan istrinya selama tiga minggu "pantas mendapatkan monumen".

Seperti yang juga dilaporkan Moscow Times pada saat itu, Lyudmila mengeluh bahwa suaminya melanggar janji untuk menjauh dari dunia mata-mata ketika dia setuju untuk memimpin Layanan Keamanan Federal pada Juli 1998.

"Mengerikan," Lyudmila diduga mengatakan tentang peran Putin.

Sayang mereka tidak pernah lagi melakukan kontak.

Menurut Pietsch, Lyudmila berkata: "Kami tidak akan diizinkan untuk saling menghubungi lagi."

Kedua wanita itu bertemu pada 1995 ketika Putin menjadi wakil walikota St Petersburg dan keluarganya mengunjungi Hamburg.

Setelah Putin menjadi presiden pada tahun 2000, Lyudmila menjabat sebagai Ibu Negara Rusia.

Tetapi dia telah mengungkapkan bahwa dia lebih memilih untuk tidak menjadi pusat perhatian.

Baca Juga: Vladimir Putin Bersiap Untuk Perang! Bukan ke Ukraina, RusiaMendadakKirim 30 Kapal Perang, 20 Pesawat, dan 1.200 Personel ke Wilayah Ini, Seisi Eropa Langsung Menahan Napas

Baca Juga: Bukan dengan Militer, Vladimir Putin Blak-blakan Bongkar Ancaman Paling Mengerikan yangDiprediksi Terjadi di Eropa Jika Amerika dan Sekutunya Berani Serang Rusia, Apa Itu?

Pada Juni 2013, pasangan itu mengumumkan bahwa mereka akan berpisah dan akhir pernikahan mereka dikonfirmasi pada April tahun berikutnya.

Selama pengumuman TV bersama mereka, Putin mengatakan: "Itu adalah keputusan bersama."

"Kami jarang bertemu, masing-masing dari kami memiliki kehidupan kami sendiri."

Pada tahun-tahun sejak itu, Kremlin telah membantah desas-desus bahwa Putin terlibat asmara dengan juara senam, Alina Kabaeva.

Spekulasi tetap ada, dengan satu surat kabar Rusia memanggilnya "Ibu Negara, tetapi dalam bayang-bayang".

Putin juga memiliki dua putri.

Merekabernama Mariya Vorontsova dan Yekaterina Tikhonova.

Keduanya berusia 30 tahunan. Tapi keduanya telah dijauhkan dari sorotanoleh Putin.

Mariya memiliki karir dalam penelitian medis dan dilaporkan ahli dalam dwarfisme.

Sementara Yekaterina adalah mantan penari yang sekarang memimpin inisiatif kecerdasan buatan utama Rusia.

Baca Juga: Lama-lama BisaAda Perang Besar di Eropa, MendadakVladimir Putin Kirim Kapal Perangnya ke Negara Ini, Langsung Lakukan Tembakan Langsung, Uni Eropa Ketar-ketir

Baca Juga: PantasVladimir Putin Kebakaran Jenggot, Mendadak InggrisKirimSenjata Mematikan ke Ukraina, 'Jika Berani Serang Ukraina Puluhan Ribu Orang Rusia Bisa Mati'

Artikel Terkait