Ya, Alexander menaklukkan Yunani pada titik terlemahnya.
Penaklukn Alexander atas Yunani tepat waktu ketika Sparta dan Athena yang kuat sudah dilemahkan oleh serangan Persia, yang menyebabkan pertikaian antara dua kota untuk mendapatkan kekuasaan.
Maka, ketika Alexander menuntut agar Yunani menyerah kepadanya, mereka secara diam-diam melakukannya.
Hal itu dilakukan bukan karena Alexander kuat secara militer, tetapi karena mereka lemah dan tidak mampu lagi berperang.
Jadi, Alexander tidak mengalami banyak perlawanan selama penaklukan.
Selain Yunani, yang sebenarnya ditaklukkan oleh Raja Philip II, ada beberapa Kerajaan dan kekuasaan lain yang dengan mudah ditaklukkan oleh Alexander tanpa menguji kekuatan militernya.
Misalnya, ketika dia pindah ke Mesir, dia diterima dengan baik oleh orang Mesir yang merasa aman dengan pemerintahannya daripada orang Persia.
Sebenarnya, orang Mesir ‘meminjamkan’ kesetiaan mereka kepadanya karena takut akan invasi dan penaklukan Persia.
Bahkan ketika Alexander melawan Persia, dia bisa mendapatkan kesetiaan di antara tentara Persia yang tidak mematuhi perintah dari atasan mereka.
Akibat ketidaktaatan inilah maka Alexander dengan mudah menaklukkan Kekaisaran Persia.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR