Hampir 550 budak modern diselamatkan dari perdagangan ikan di Indonesia
Ratusan ABK menjadi korban perbudakan. Mereka di antaranya berasal dari Thailand, Laos, Kamboja, Myanmar.
Mereka dibawa ke Indonesia melalui Thailand dan dipaksa untuk menangkap ikan, seperti cumi-cumi, udang, kakap, kerapu dan ikan lainnya.
Hasil tangkapan mereka kemudian dikirim kembali ke Thailand, memasuki arus perdagangan global.
Laut Arafura menyediakan beberapa tempat penangkapan ikan terkaya dan paling beragam di dunia.
Penuh dengan makarel, tuna, cumi-cumi, dan banyak spesies lainnya.
Perlakuan tak manusiawi
Salah seorang ABK mengaku diperlakukan tak manusiawi, antara lain dipaksa bekerja 20-22 jam per hari, dikurung, dan disiksa.
Associated Press menurunkan laporan investigasi pada 25 Maret 2015.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR