Intisari-Online.com - Setelah lebih dari satu abad, akhirnya ada juga satu-satunya spesies kelabang pertama yang diidentifikasi di Jepang.
Scolopendra alcyona, spesies kelabang amfibi raksasa yang baru ditemukandi beberapa pulau di sebuah kepulauan di Jepang.
Iaadalah spesies kelabang baru pertama yang diidentifikasi diJepang dalam 143 tahun.
Makhuk ini juga jeniskelabang renang ketiga di seluruh dunia dalam genus Scolopendra, yang mencakup sekitar 100 spesies.
PanjangS. alcyona mencapai 20 sentimeter dengan20 pasang kaki.
Iamerupakan lipan terbesar yang diketahui di Kepulauan Ryukyu, rantai sekitar 200 pulau non-vulkanik yang terletak di antara Kyushu, pulau paling selatan Jepang, dan Taiwan.
Melansir Live Science, pada April 2021, pemberian namanya berasal dariAlcyone, seorang wanita dalam mitologi Yunani yang dikutuk oleh para dewa setelah membandingkan dirinya dengan dewi Hera dan berubah menjadi "burung halcyon", yang sekarang dikenal sebagai kingfisher.
Salah satu kelabang S. alcyona yang dikumpulkan memiliki kaki berwarna hijau giok yang serupa dengan warna kaki kingfisher.
Dalam bahasa Jepang, nama spesies baru ini adalah Ryujin-omukade, yang juga berakar dari mitologi.
Ratusan tahun yang lalu di Kepulauan Ryukyu, orang menghiasi perahu mereka dengan gambar kelabang pada benderanya.
Hal itu dilakukan sebagaiperlindungan terhadap ryujin — dewa naga.
Legenda lokal mempercayai bahwa Ryujin takut pada kelabang setelah pernah digigit di kupingnya.
Para peneliti mengumpulkan tujuh spesimen dari spesies yang saat itu tidak diketahui, dan tujuh kelabang dari dua spesies lain dalam genus Scolopendra — S. mutilans dan S. subspinipes.
Beberapa kelabang S. alcyona ditemukan di bawah batu di dasar sungai.
Mereka juga diketahuimemangsa udang sungai.
Menurut penelitian,S. alcyona sama-sama betah di air dan di darat.
Kelabang raksasa seperti S. alcyona juga banyak dicari sebagai hewan peliharaan.
Padahal, mereka sangat sulit untuk berkembang biak dan bertahan hidup di penangkaran.
Oleh karena itu, para kolektor yang antusias untuk perdagangan hewan peliharaan juga dapat mempercepat penurunan kelabang ini.
(*)