Tekanan Atmosfer di Bawah Laut Terdalam Bisa 600 Kali Lebih Besar, Peneliti Ungkap 'Makhluk Kuat' yang Nyatanya Bisa Hidup di Kedalaman Termasuk Palung Jawa

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Cumi-cumi penghuni  lautan terdalam di dunia
Cumi-cumi penghuni lautan terdalam di dunia

Intisari-Online.com - Sebuah tim peneliti yang menaribangkai kapal perusak Perang Dunia II yang hilang di Laut Filipina, kembali ke daratan dengan temuan yang lebih menarik.

Melansir Live Science, Selasa (18/1/2022), mereka membawa bukti videocumi-cumi yang berenang di kedalaman laut paling dalam.

Menjelajah tepat di atas dasar Palung Filipina,cumi-cumi sirip besar berenang pada kedalaman6.200 meter, mengalahkan pemegang rekor sebelumnya pada kedalaman 4.700 meterdi bawah Samudra Pasifik.

Para peneliti juga menemukanempat gurita dumbopada kedalaman yang sama.

Menurut rekan penulis studi Michael Vecchione, ini adalah kedua kalinya dumbo diamati begitu dalam.

Temuan ini sekaligusmembuktikan bahwa pengamatan sebelumnya terhadap cephalopoda bersirip floppy di Palung Jawa bukan hanya kebetulan.

"Penyelaman ini menunjukkan bahwa beberapa jenis cephalopoda dapat hidup setidaknya di bagian atas parit laut yang sangat dalam ini," Vecchione, ahli zoologi dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mengatakan.

Penampakan tersebut juga menimbulkan beberapa pertanyaan.

Baca Juga: Kehidupannya Menjadi Misteri Makhluk-makluk Mitologi, Siapa Sangka Teka-teki Manusia Hobbit yang Berasal dari Indoneseia Terpecahkan, Ini Fakta Aslinya

Baca Juga: Citra Satelit Tangkap Penampakan Benda Ini di Kompleks Mewah Kim Jong-Un, 'Sinyal' Bahwa Pemimpin Korea Utara Mengambil Waktu Istirahat di Tengah Krisis Nasional?

"Bagaimana cumi-cumi sirip besar dapat hidup secara fisiologis di kedalaman mulai dari1000 hingga 6000 m."

Sementara, diketahui bahwatekanan atmosfer bisa mencapai 600 kali lebih besar di sana.

Para peneliti menemukan cumi-cumi sirip besar itu padaMaret 2021, saat berburu situs bangkai kapal USS Johnston.

Yaknikapal perusak Angkatan Laut AS yang tenggelam pada tahun 1944 selama Pertempuran Teluk Leyte.

Menggunakan Faktor Pembatas DSV submersible berawak,para peneliti memfilmkan penyelaman mereka ke dasar Palung Filipina, tempat mereka menjelajah lebih jauh.

Tim melihat cumi-cumi sirip besar tepat di atas dasar laut.

Meskipun kapal selam itu melayang terlalu tinggi untuk menggambarkan cumi-cumi dengan detail yang tepat, para peneliti dapat membedakan ciri-ciri yang tepat.

Karena tentakel cumi-cumi relatif pendek, para peneliti berhipotesis bahwa cephalopodaitu masih remaja.

Baca Juga: Bak Kuasai Medan Perang Melawan AS, China Bebas Tembak Jatuh 'Aset Militer Penting AS' Ini dalam Latihan Militer, Sinyal Perang?

Baca Juga: Kehidupannya Menjadi Misteri Makhluk-makluk Mitologi, Siapa Sangka Teka-teki Manusia Hobbit yang Berasal dari Indoneseia Terpecahkan, Ini Fakta Aslinya

Tim mempublikasikan temuan mereka pada 2 Desember 2021 di jurnal Marine Biology.

Baca Juga: Inilah Perlengkapan yang Digunakan Para Samurai, dari Pedang Panjang yang Menakutkan Hingga Kipas Pemberi Sinyal Pesan

Baca Juga: Jangan Dulu Nyalahin Sinyal Apalagi Sampai Banting HP kalau Internet Lemot, Bisa Jadi Cara Setting APN di Smartphone Anda yang Salah, Simak Nih Cara Mudah Perbaikinya

(*)

Artikel Terkait