Praktisi Kalaripayattu yang terampil menguasai pengetahuan kompleks tentang teknik penyembuhan dan titik-titik tekanan pada tubuh manusia.
Mereka yang belajar Kalarippayattu diajarkan cara hidup dengan rasa kasih sayang terhadap orang lain, disiplin dan hormat terhadap guru, orangtua, dan sesama siswa.
Kalaripayattu hanya boleh digunakan sebagai alat perlindungan ketika tidak ada alternatif lain yang tersedia, dan konfrontasi menjadi satu-satunya cara.
Secara historis, pria dan wanita akan menjalani pelatihan penting di Kalaripayattu, mulai usia 7 atau 9 tahun, dan berlanjut hingga akhir pendidikan mereka.
Kemudian terserah mereka untuk memutuskan apakah ingin mengejar karier seni bela diri, yang berarti harus melanjutkan pelatihan mereka selama sisa hidup mereka.
Teknik Kalaripayattu adalah kombinasi dari langkah (Chuvadu) dan postur (Vadivu), yang dinamai berbagai hewan dan secara tradisional disajikan dalam delapan bentuk.
Metode pengajaran seni bela diri ini yang paling penting adalah dengan perintah lisan, melansir ancient pages.
Pelatihan terdiri dari dua fase yaitu latihan dasar yang terdiri dari kombinasi pranayama (latihan pengendalian napas dalam yoga) dan postur yogi yang berbeda.
Berbagai langkah dan gerakan semuanya selaras dengan berbagai bagian tubuh, seperti kelebihan lemak dapat dihilangkna dan sirkulasi darah diatur melalui praktik tersebut.
Beberapa peneliti melaporkan bahwa teknik pranayama bermanfaat dalam mengobati berbagai gangguan yang berhubungan dengan stres.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR