Seni bela diri ini ada di India selama lebih dari 3.000 tahun dan disebutkan dalam Veda.
Kalaripayattu dianggap sebagai seni bela diri asli dan tertua yang masih ada di anak benua India, terutama di wilayah Kerala dan Tamil Nadu, dan masih ada sampai sekarang.
Menurut legenda, dewa Wisnu mentransfer pengetahuan Kalaripayattu kepada resi Parasurama dan dua puluh satu muridnya.
Kalaripayattu, yang paling populer di antara banyak seni bela diri yang dipraktikkan di India, kemudian dipelajari oleh orang-orang biasa di India Selatan melalui murid-murid seni tersebut.
Kata ‘kalaripayattu’ (berarti tempat latihan) merupakan gabungan dari dua kata, yaitu ‘kalari’ (tanah atau tempat mengajar), dan ‘payattu’ (bertarung dan berolahraga).
Gaya seni bela diri kuno ini sangat berbeda dari satu tradisi ke tradisi yang lain.
Kalaripayattu atau hanya disebut ‘kalari’ mencakup pertarungan tangan kosong atau penggunaan senjata seperti pedang, tombak, tongkat, dan pertarungan antara orang yang tidak bersenjata dan bersenjata.
Hal ini terkait erat dengan pengobatan tradisional India kuno Ayurveda dan pengobatan herbal.
Selain itu, juga menggunakan teknik pijat kuno berdasarkan pengetahuan tentang titik-titik sensitif tubuh.
Kalaripayattu berakar dalam agama Hindu dan didasarkan pada konsep pengobatan Hindu yang ditemukan dalam Ayurveda.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR