Advertorial

Ancang-ancang dari Serangan Negeri Kim Jong-un, Begini Kelanjutan Proses Pembuatan Kapal Aegis Jepang Penangkal rudal Korea Utara

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Kabinet Jepang segera menyiapkan persetujuan terkait rencana pembuatan dua kapal Aegis baru, yang kelak menjadi tameng untuk ancaman rudal Korea Utara.

Harapannya, kapal Aegis yang dirancang untuk melawan anaman rudal Korea Utara ini bisa disetujui pada pertengahan Desember nanti.

Sehingga, biayanya bisa diatur dalam anggaran fiskal 2021 yang juga akan disusun akhir tahun nanti.

Pada Juni lalu, Jepang membatalkan rencana untuk menggunakan sistem Aegis Ashore yang dikembangkan Amerika Serikat (AS) di wilayah Timur Laut dan Barat Jepang karena masalah teknis, pembengkakan biaya, serta penolakan publik.

Baca Juga: Terjang Perbedaan Usia yang Hampir Capai 43 Tahun Demi Kekayaan 'Dadakan' Kakek Tua Ini, Bukan Kekayaan yang Didapat Malah Pahit yang Diembat, Ini Sebabnya

Setelah mendapat penolakan, Pemerintah Jepang, yang saat itu masih dipimpin Shinzo Abe, merilik dua opsi lain.

Yakni, memasangkan sistem Aegis ke kapal buatan swasta dan di struktur lepas pantai yang mirip dengan rig minyak.

Dikutip dari Kyodo, Kementerian Pertahanan Jepang telah mendorong pembangunan kapal Aegis, dan pembuat kebijakan pertahanan dari Partai Demokrat Liberal yang berkuasa memberikan dukungan rencana tersebut pekan lalu.

Kapal Aegis baru yang akan dibuat nantinya meningkatkan jumlah kapal perang dari Angkatan Laut Pasukan Bela Diri menjadi 10 unit.

Baca Juga: PBB Sampai Angkat Tangan, Usai Merdeka dari Indonesia Banyak Rakyat Timor Leste Main Bunuh-Bunuhan Gara-Gara 'Ilmu Sihir', Banyak Rakyat Timor Leste Dituduh Gunakan Santet Untuk Hal Ini

Jumlah kapal Aegis Jepang hanya kalah dari Angkatan Laut AS.

Dengan jumlah yang makin banyak ini, Jepang juga akan lebih leluasa untuk mengawasi aktivitas China di Laut China Selatan.

Walaupun persetujuan sudah di depan mata, pembuatan kapal Aegis ini masih mendapat halangan, terutama dari aspek keuangan.

Baca Juga: China Siaga Tinggi Perang, Xi Jinping Sampai Mewanti-wanti Militer China Jangan Takut Mati

Perkiraan baru-baru ini menunjukkan, dua kapal perusak Aegis canggih akan menelan biaya lebih dari ¥500 miliar (US$ 4,8 miliar).

Jumlah itu ¥100 miliar lebih banyak dari perkiraan awal.

Masalah lain yang juga akan dihadapi adalah kekurangan pesonel Angkatan Laut.

Baca Juga: Tumpah Ruah Mulai dari Conference, Konser Virtual, Bioskop Virtual Hingga Art Gallery Virtual di Playfest 2020

Ini merupakan salah satu alasan pemerintah awalnya mempertimbangkan sistem pencegat rudal berbasis darat yang akan dioperasikan oleh Angkatan Darat Pasukan Bela Diri.

Saat ini, kementerian terkait sedang mempertimbangkan untuk menaikkan usia pensiun prajurit agar kapal-kapal Aegis nanti memiliki cukup awak untuk bisa beroperasi.

Baca Juga: Lebih Banyak Hal Ilegal Daripada Legal di Korea Utara, Terbukti Dari Foto Selundupan Jepretan Fotografer yang Sampai Sempat Dihapus Petugas Ini, Seperti Apa?

(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul asli 'Pembuatan kapal Aegis Jepang penangkal rudal Korea Utara segera disetujui'

Artikel Terkait