Namun sekarang, anak perempuan dapat memutuskan apakah mereka ingin memakai piring bibir ini atau tidak.
Setiap wanita yang menolak memakai pelat bibir dianggap malas dan tidak pantas mendapatkan mahar yang besar.
Dia dianggap sebagai wanita muda yang tidak patuh, dan dianggap telah menolak menghormati tradisi.
Pada beberapa kasus, penolakan menggunakan piring bibir ini menyebabkan pembayaran mahar yang rendah.
Meskipun penggunaannya terus berlanjut, namun tidak semua orang percaya bahwa penggunaan piring bibir diperkenalkan untuk menonjolkan kecantikan.
Rupanya terjadi pertentangan pendapat yang tidak pernah berakhir, bahwa praktik pemotongan dan peregangan bibir bawah ini sebagai cara dengan sengaja menjelek-jelekkan wanita suku sehingga mereka terlihat sangat tidak menarik bagi para pedagang budak.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR