Keinginan Gajah Mada seperti itu membuat marah Manggala dari Pasundan, akhirnya terjadi perselisihan.
Hal itu memicu meletusnya perang di tengah alun-alun Bubat, yang mengakibatkan tewasnya seluruh rombongan Sunda, termasuk sang raja.
Peristiwa berdarah ini membuat hubungan Hayam Wuruk dengan Gajah Mada menjadi renggang.
Gajah Mada sendiri menghadapi tentangan, kecurigaan, dan kecaman dari pihak pejabat dan bangsawan Majapahit, karena tindakannya dianggap ceroboh dan gegabah.
Dia dianggap terlalu berani dan lancang dengan tidak mengindahkan keinginan dan perasaan sang Mahkota, Raja Hayam Wuruk sendiri.
Peristiwa yang penuh kemalangan ini pun menandai mulai turunnya karier Gajah Mada.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR