Intisari - Online.com - Ilmuwan politikus Amerika Serikat di Stanford, Francis Fukuyama, menyebut Turki adalah negara yang akan menentukan permainan perang Ukraina.
Hal ini ternyata karena Ukraina baru saja membeli senjata mematikan dari Turki, drone Bayraktar TB2, yang disebut Fukuyama sebagai 'pengubah permainan'.
Namun Rusia segera menanggapi hal tersebut.
Mengutip Asia Times, Rusia mengatakan baru-baru ini mereka menembak 40 drone Turki itu walaupun hanya ada 1 unit sebagai bukti, di Suriah.
Rusia sendiri bertaruh melihat sistem pertahanan udara jangka pendek Pantsir yang telah tampak aksinya di Suriah dan Libya.
Sementara itu Turki mengunggulkan kemampuan Bayraktar dari keberhasilan Bayraktar di Nagorno-Karabakh, Libya dan Suriah, serta baru-baru ini di perang Tigray Ethiopia.
Lantas siapa yang benar?
Banyak yang berharap apakah Rusia bisa benar-benar melakukan serangan drone di wilayah Donbass di Ukraina.
KOMENTAR