Penulis
Intisari-online.com - Situasi antara Rusia dan Ukraina tampaknya semakin menjadi-jadi saja.
Kedua negara memiliki peluang besar memulai perang besar memicu perang dunia ketiga.
Meski jika diperkirakan Ukraina bakal kalah telak jika konfrontasi benar-benar terjadi, antara kedua negara ini.
Namun, ada negara kuat yang mengaku siap turun tangan jika Ukraina digempur Rusia.
Negara tersebut adalah Inggris, yang disebut siap membela Ukraina jika berperang dengan Rusia.
Dalam konteks konfrontasi yang tegang dengan Rusia di perbatasan, Ukraina dikatakan sangat membutuhkan bantuan militer dari Inggris yang memiliki suara signifikan di NATO.
Ben Wallace, Menteri Pertahanan Inggris, mengatakan sangat tidak mungkin Inggris atau sekutu NATO lainnya akan setuju untuk mengirim pasukan untuk berperang dengan Ukraina jika Rusia menyerang.
Sebelumnya, pada 12.12 Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memperingatkan Rusia tentang "konsekuensi serius" jika melanjutkan "agresi" di perbatasan Ukraina.
"Ukraina bukan anggota NATO, jadi sangat tidak mungkin Inggris dan sekutunya akan mengirim pasukan ke negara ini untuk menantang Rusia. Kita tidak boleh berpuas diri tentang keputusan penting. Ukraina sangat menyadari hal itu," kata Ben Wallace.
Pada 16 November, Ben Wallace menegaskan bahwa Inggris akan "berdiri bahu-membahu" dengan rakyat Ukraina dan "bertekad untuk mendukung" negara itu dalam konfrontasi tegangnya dengan Rusia.
Menurut tuduhan intelijen AS, Rusia telah mengerahkan 170.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina dan mungkin akan melancarkan serangan pada awal tahun depan.
Dia juga berulang kali menyatakan keprihatinan tentang informasi ini.
Berbicara tentang kemampuan pertahanan Ukraina melawan militer Rusia, Menteri Ben Wallace mengatakan Inggris akan membantu tetapi dengan batasan.
"Inggris dan sekutunya akan membantu Ukraina meningkatkan pertahanannya, tetapi hanya sampai batas tertentu," kata Wallace.
"Alasannya karena Ukraina bukan bagian dari NATO. Kami melakukan yang terbaik yang kami bisa secara diplomatis untuk mencegah Putin memerintahkan serangan ke Ukraina,"jelas Ben Wallace.
Pada 10 Desember, Brigadir Jenderal Kyrylo O. Budanov, kepala dinas intelijen militer Ukraina mengatakan kepada New York Times, bahwa negara itu kemungkinan akan dikalahkan jika Rusia mengorganisir serangan habis-habisan dan Ukraina tidak mendapatkan militer AS, NATO.
Menurut menteri pertahanan Inggris, "sanksi ekonomi yang berat" adalah cara terbaik untuk menghalangi Rusia saat ini.
Ben Wallace mengatakan bahwa AS dan sekutunya dapat mengecualikan Rusia dari sistem pembayaran internasional SWIFT jika situasi di perbatasan Rusia-Ukraina menjadi lebih tegang.
"Kami tidak yakin apakah Tuan Putin membuat keputusan untuk menyerang, tetapi militer Rusia jelas sedang bersiap. Itu sesuatu yang harus kita khawatirkan," tambah Ben Wallace.