Setelah sempat terkubur lama, candi ini ditemukan kembali pada 1814, ketika Thomas Stamford Raffles menjabat sebagai Gubernur Jenderal di Jawa.
Pada 1970-an dan 1980-an, restorasi besar-besaran dilakukan sebagai upaya penyelamatan bangunan bersejarah ini.
Sejak ditemukan kembali, Borobudur terus menjadi objek penelitian para ahli dari dalam maupun luar negeri.
Melansir Indonesia.go.id, ahli purbakala Belanda, WF Stutterheim menyebut, ada relasi kuat antara Candi Prambanan dan Borobudur serta candi-candi Buddhis lainnya.
Ia menduga ada keterlibatan langsung Wangsa Sailendra dalam pembangunan candi-candi itu.
Stutterheim menjelaskan, Wangsa Sailendra sendiri berasal dari India.
Mereka kemudian menetap di Sumatera dan mendirikan Kerajaan Sriwijaya.
Setelah itu, mereka memperluas kekuasaan hingga ke tanah Jawa.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR