Di Jawa Tengah, wangsa ini kemudian mendirikan candi-candi, termasuk Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Candi Borobudur dibangun oleh Wangsa Sailendra sementara Candi Prambanan dibangun oleh Wangsa Sanjaya.
Pakar epigrafi dan sejarah kuno Indonesia, Boechari, mengatakan bahwa kedua bangunan monumental itu didirikan oleh wangsa yang sama.
Menurut analisisnya, keturunan Wangsa Syailendra yang semula memeluk agama Hindu kemudian berpindah agama menjadi Budha semenjak diperintah oleh Raja Sangkara.
Raja Sangkara ini diduga kuat adalah Rakai Panangkaran.
Di kemudian hari, pengganti Rakai Panangkaran, yaitu Rakai Pikatan, berbalik lagi memeluk agama Hindu.
Melihat besarnya ukuran dan keunikan aristekturnya, pembuatan Candi Borobudur memakan waktu puluhan bahkan seratus tahun lebih dan selesai dibangun pada masa pemerintahan Raja Samaratungga (820-840 M).
Namun, beberapa sejarawan menyebut bahwa pembangunan Candi Borobudur dimulai oleh Dinasti Sanjaya, tetapi baru dapat diselesaikan oleh Dinasti Syailendra, yang periode kepemimpinannya menjadi masa keemasan Mataram Kuno.
Pasalnya, pada saat itu agama Hindu dan Buddha sama-sama berkembang di Pulau Jawa.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR