Banyak wanita berasal dari China, terutama lansia, berpikir bahwa makan plasenta itu baik karena kaya nutrisi.
Seorang wanita bermarga Chen, yang memiliki bayi berusia 22 bulan di Provinsi Shaanxi, barat laut China, mengatakan, sebelum dia melahirkan, baik ibu mertuanya maupun ibunya sendiri menyuruhnya untuk menyimpan plasenta.
Kedua wanita itu ingin makan plasenta untuk menguatkan tubuhnya.
Namun, setelah melahirkan, Chen memutuskan untuk membuang plasenta.
"Aku tidak ingin ibuku memakan plasenta. Itu mengerikan," katanya.
Seorang ibu lain di Shanghai mengatakan bahwa setelah melahirkan, dia membawa plasenta ke toko dekat rumah sakit.
Di sini, plasenta disiapkan dalam bentuk bubuk lalu ditutup menjadi kapsul.
"Ini untuk ayah mertua saya, yang kesehatannya buruk," kata wanita itu kepada Global Times.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR