Intisari-Online.com - Dua dekade lalu, sebuah konsep oleh insinyur NASA kelahiran China Ming Han Tang ditolak oleh pemerintah AS.
Namun, saat ini, konsep tersebut justru diminati oleh China, negara asal sang insinyur.
Desain yang tidak diklasifikasikan tersebut sekarang telah diadopsi oleh para ilmuwan China untuk meningkatkan program senjata hipersonik Beijing.
Sebuah tim ilmuwan di China telah mengembangkan dan menguji prototipe mesin penerbangan hipersonik berdasarkan desain yang disiapkan oleh Ming sekitar 20 tahun yang lalu, melansir The EurAsian Times, Jumat (10/12/2021).
Ming merupakan chief engineer Program Hipersonik NASA pada 1990-an.
Ming telah mengusulkan pesawat X Two-Stage Vehicle (TSV), di mana pesawat ini didukung oleh dua mesin terpisah di sisinya.
Konsep ini berbeda dengan kebanyakan pesawat hipersonik yang mesinnya ditempatkan di “perut” pesawat.
Mesin pesawat ini dapat bekerja sebagai mesin turbin biasa pada kecepatan rendah dan dapat beralih ke mode kecepatan tinggi saat pesawat mencapai kecepatan hipersonik — lebih dari lima kali kecepatan suara (Mach 5 ke atas).
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR