Kontrak pengelolaan Blok Kualakurun diberikan kepada ConocoPhillips pada 2015 untuk periode eksplorasi selama 6 tahun.
Komitmen kerja pasti sudah diselesaikan pada 2017 oleh ConocoPhillips, termasuk pemetaan satelit dan seismik 2D 740 km.
Sayang, setelah melakukan evaluasi, ConocoPhillips dan kontraktor lain di blok ini memilih mengembalikan Blok Kualakurun ke pemerintah.
Blok Corridor yang ada di Sumatera Selatan merupakan salah satu blok gas produktif di Indonesia.
Data SKK Migas sampai 30 September 2021 menunjukkan produksi gas dari Blok Corridor yang dioperasikan oleh ConocoPhillips (Grissik) Ltd merupakan penghasil gas terbesar kedua nasional setelah Blok Berau yang dioperasikan BP Berau Ltd di Papua.
Data SKK Migas menunjukkan realisasi produksi gas dari Blok Corridor sampai kuartal III 2021 tercatat mencapai 995 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan realisasi penyaluran gas (lifting) mencapai 831 MMSCFD, lebih tinggi dari target yang ditetapkan dalam APBN 2021 sebesar 780 MMSCFD.
ConocoPhillips juga melepas kepemilikan saham di jaringan pipa gas menyalurkan gas ke Sumatera Tengah, Batam, sampai Singapura melalui TransAsia.
TransAsia yang merupakan penyaluran gas dari Indonesia sampai ke Singapura dijalankan oleh PT Transportasi Gas Indonesia.
KOMENTAR