Mengutip DW, Merkel menekankan keberhasilan yang ditorehkan Jerman selama ia memimpin, contohnya mempertahankan hubungan kuat dengan sekutu dan memulai penghentian penggunaan batubara di negara tersebut.
Namun ada juga hal-hal yang hasilnya di luar harapan.
"Di Jerman tidak terlalu buruk dibandingkan dengan negara lain," katanya tentang catatan lingkungan negara itu.
"Tapi kami juga salah satu negara industri terkemuka," lanjutnya seraya menambahkan bahwa dengan teknologi dan wawasan ilmiah baru, Jerman bertanggung jawab untuk "memimpin dengan memberi contoh."
Merkel menambahkan, sistem politik Jerman membuat pemimpin harus membangun konsensus sebelum mengesahkan UU baru.
"Kami selalu membutuhkan (dukungan) mayoritas untuk keputusan kami. Ini adalah masalah yang saya diskusikan dengan aktivis iklim berulang kali. Mereka mengatakan 'Anda harus melakukan ini sekarang,' dan saya berkata 'tetapi saya masih harus mendapatkan (dukungan) mayoritas.' Ada banyak harapan sosial; ada banyak kekhawatiran. Saya selalu berkomitmen untuk ini, tetapi saya tidak bisa mengatakan bahwa saat ini hasilnya memuaskan.
"Kita harus memperhatikan perkiraan ilmiah lagi, dan itu berarti berpegang teguh pada pemanasan global 1,5 derajat Celsius (2,7 derajat Fahrenheit). (COP26) Glasgow telah menghasilkan sejumlah hasil. Tapi ini masih berjalan terlalu lambat dari sudut pandang yang dipahami kaum muda," katanya.
Merkel juga menyesalkan hasil dari Afghanistan.
KOMENTAR