Pakaian pada hari kerja tidak sama seperti pada hari libur.
Pakaian pria klasik adalah schenti, rok yang terbuat dari kain pendek, ujung yang bersilangan dimasukkan ke dalam ikat pinggang dan diikat dengan simpul depan.
Saat Kerajaan Lama, para bangsawan memakainya setiap hari, tetapi pria kelas bawah memesannya pada acara-acara khusus, seperti pergi ke kuil, mengunjungi kerabat jauh, atau merayakan akhir panen.
Pada sebuah acara yang membutuhkan keanggunan ekstrem, maka schenti dihias dengan bros atau sepotong kain emas.
Pada akhir Kerajaan Lama dan awal Kerajaan Tengah (dinasti 6 dan 7, abad 24-20 SM), schenti panjang sampai ke betis, dan kadang-kadang ditambah celemek berhias dengan garis-garis horozontal atau vertikal. Jubah pertama juga muncul.
Di Kerajaan Tengah, rok panjang halus ditambahkan di atas rok dan jubah lipit pendek mulai populer.
Kerajaan Baru (1500 SM) secara definitif mengakhiri ketelanjangan batang tubuh, yaitu ditutupi dengan tunik ketat atau lebar, dengan lengan dan lipatannya ditambahkan secara bertahap.
Schenti pun berkembang. Rok menjadi pendek di depan dan memanjang di belakang, bahkan ada yang model kembung. Firaun pun tidak bebas dari kecanggihan baru ini.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR