Diciptakan Oleh Firaun dan Terukir dalam Lukisan Kuno, Terkuak Cara Orang Mesir Kuno Menghukum Penjahat dengan Cara Tak Masuk Akal Ini

May N

Editor

Ilustrasi lukisan Mesir Kuno menunjukkan  seseorang dipukuli untuk cara penyelidikan kejahatan
Ilustrasi lukisan Mesir Kuno menunjukkan seseorang dipukuli untuk cara penyelidikan kejahatan

Intisari - Online.com -Sebelum ada tes DNA, menyelesaikan kasus kejahatan jauh lebih sulit.

Detektif di masa sekarang memiliki peralatan untuk menemukan pelaku kejahatan dengan cepat tanpa keraguan, tapi dulunya tidak semudah itu.

Kenyataannya, polisi dan detektif telah ada sejak ribuan tahun yang lalu, mundur sampai masa Mesir Kuno, di mana ada orang-orang yang dibayar untuk menyelesaikan perkara kejahatan.

Mereka bahkan mencatatnya dalam berbagai bentuk, termasuk lukisan kuno.

Baca Juga: Jauh Sebelum Mumi Firaun, Terungkap Formula Mumifikasi pada Pria yang Meringkuk Seperti Janin Ini, Tak Heran Awet Ribuan Tahun

Berikut ini adalah 10 cara kejahatan diusut di Mesir Kuno, mengutip listverse.com.

Monyet terlatih akan menyerang pencuri

Idealnya, sebuah kejahatan akan bisa dihentikan sebelum dilakukan, sebagian besar pasukan polisi di Mesir Kuno menjadi penjaga di sekitar kota-kota, mengawasi makam dan pasar agar tidak ada yang mencuri.

Saat itu hal ini cukup bagus, lagipula jika ada pencuri yang melanggar hukum Mesir Kuno, pencuri itu akan berakhir diserang monyet di wajahnya.

Baca Juga: Jadi Bukti Peninggalan Magis Mesir Kuno, Terkuak Inilah Mantra Sihir Peninggalan Firaun yang Diabadikan dalam Dinding Piramid, Konon digunakan Firaun Untuk Mengalahkan Iblis

Penjaga di era Mesir Kuno akan sering membawa hewan terlatih bersama mereka, seringnya adalah anjing, tapi ada juga yang membawa monyet yang dikekang, siap menyerang.

Bahkan ada lukisan monyet-monyet ini beraksi dalam makam salah satu pelayan, menunjukkan seorang pencuri di pasar mencoba melarikan diri, hanya untuk mendapat serangan dari monyet yang menjatuhkannya ke tanah.

Mengadu diwajibkan oleh undang-undang

Ketika detektif mendapat tugas, pekerjaan mereka tidaklah mudah, melacak seorang kriminal dengan teknologi Mesir kuno tidak mudah tanpa saksi yang pas, sehingga pengadilan Mesir memastikan mereka punya saksi dengan memberi hukuman serius jika gagal melaporkan kejahatan.

Baca Juga: Ada Lembah Para Raja, Ada Pula Lembah Para Ratu, Pekuburan di Mesir Kuno Tempat Para Ratu dan Pangeran dari Dinasti ke-19 dan ke-20 Dimakamkan, Ini yang Ada di Kompleks Pemakaman Itu!

Ketika Ramses III terbunuh, polisi tidak hanya mengumpulkan orang-orang yang bertanggung jawab, tapi juga para pelayan dan suruhan-suruhannya.

Hal ini karena mereka punya banyak kesempatan untuk menguping konspirasi, menurut pengadilan, dan kegagalan mereka melaporkan kejahatan ini membuat mereka menjadi kriminal.

Sebagai hukuman, telinga mereka dipotong, karena menurut pengadilan, telinga para pelayan itu tidak mereka gunakan dengan baik.

Mesir Kuno punya penyelidik TKP

Baca Juga: Dari Piramida Hingga Patung Ratu Firaun, Inilah Karya Seni Paling Ikonik di Mesir Kuno yang Tidak Hanya di Tingkat Duniawi, Tetapi Cerminan dari Dunia Spiritual

Sebagian besar penyelidikan dimulai dengan seseorang menceritakan sesuatu, seorang warga akan mengantri di luar gedung pengadilan untuk mengeluh tentang tetangganya, dan jika memang benar serius kejahatannya, penyelidik akan dikirim melakukan kerjanya.

Penyelidikan ini dilakukan menyeluruh, dan tidak hanya mengandalkan dugaan, mereka juga menanyai para saksi, menginvestigasi TKP, bahkan menyusun peragaan ulang untuk menguji teori kejahatan tersebut, serta memiliki catatan rinci tuduhan di masa lalu yang bisa mereka cek untuk mengawasi catatan kriminal orang-orang.

Ketika sebuah makam dicuri di masa kekuasaan Ramses IX, ia mengirimkan satu tim investigator untuk mengecek setiap makam di wilayah itu, memastikan jika pencuri telah membobol lainnya. Tim pun menemukan terowongan yang dipakai para pencuri untuk amsuk, mengukur lebar dan panjangnya, dan bahkan membuat tebakan terdidik mengenai peralatan yang dipakai mereka untuk membobol masuk.

Kemudian mereka mulai mencari para tersangka, mengecek catatan kota untuk mencari orang berpengalaman tambang dan catatan kejahatan pencurian, membawa mereka, dan memulai investigasi.

Baca Juga: Warna Hitam Melambangkan Kelahiran Kembali, Mumi-mumi Elit Dibungkus dengan Cairan Hitam Ini, Terungkap Misteri Pembuatannya

Saksi dan tersangka dipukuli sampai mereka berbicara

Saat mencari jawaban, para detektif tidak memainkannya dengan baik, mereka malah memukuli orang-orang tanpa belas kasih sampai mereka mengaku.

Tidak hanya para tersangka, tapi juga para saksi dipukuli sampai mereka menceritakan cerita mereka, ada juga catatan anak-anak, budak-budak dan istri-istri tersangka ikut disiksa dengan tali setelah ditarik dari rumah mereka sampai mereka menceritakan sesuatu.

Pengakuan dibandingkan dengan bukti

Baca Juga: Ilmu Sihir Kepercayaan Bangsa Mesir Kuno, Kebenaran Gelap di Balik Kutukan dan Mantra, Beri Kekuatan Magis Juga Lindungi Orang yang Lemah, Terutama Ibu yang Akan dan Baru Melahirkan

Memang terdengar barbar, oleh karena itu agar menjaga martabat Mesir kuno, penyelidikan juga dilakukan dengan membandingkan bukti yang ada.

Saksi ditakut-takuti dengan ancaman mutilasi jika berbohong

Terkadang, konsekuensi berbohong kepada pengadilan jauh lebih besar daripada konsekuensi kejahatan itu sendiri, karena ada yang diancam dengan mutilasi.

Korupsi merajalela

Baca Juga: Jadi Favorit Firaun hingga Disebut Hewan dengan Status Dewa, Tak Disangka Ini Alasan Kucing Dipuja oleh Orang Mesir Kuno, Jasadnya Pun Ikut Diabadikan Ketika Mati

Semua investigasi ini merupakan pekerjaan berat, dan konon katanya jika yang mengalami kejahatan bukan orang penting maka tidak akan diusut dan pengadilan sudah sering menerima suap dan korupsi.

Masalah korupsi ini sudah lama ada sampai pemimpin tentara Tutankhamun menempatkan juri untuk sidang korupsi, tapi lebih dari 200 tahun kemudian Ramses XI masih menghadapi masalah yang sama.

Korupsi masih dilakukan para pejabat pengadilan meskipun hukuman dari Firaun begitu kejam.

Perselingkuhan bisa dihukum mati

Baca Juga: Memuat Pesan 'Ilahi dan Memberi Kehidupan Abadi' Inilah Cakar Sphinx, Fragmen Mesir Kuno peningalan Firaun yang Justru Disimpan dan Ditemukan Oleh Orang Israel, Terkuak Ini Penyebabnya

Sidang perceraian terbilang brutal kala itu, di Mesir kuno, siapapun bisa memidanakan orang lain ke pengadilan karena terlibat perselingkuhan, dan hak ini diberikan penuh kepada wanita yang bisa menuntut suami-suami mereka atas perselingkuhan dan perceraian.

Hukumannya kejam, jika wanita terbukti selingkuh dari suaminya, hidungnya dipotong atau dibakar hidup-hidup.

Jika pria yang selingkuh, mereka tidak mendapat hukuman mati, tapi memutuskan ikatan pernikahan memberi mereka 1000 pukulan dan surat cerai.

Bahkan jika tidak bersalah masih disebut kriminal

Baca Juga: Firaun Shishak: Bertolak Belakang dari yang Diketahui, Benarkah Sebenarnya Kerajaan Israel Kuno Justru Didirikan oleh Seorang Firaun?

Kasus-kasus yang masuk ke pengadilan Mesir kuno berakhir dengan dakwaan bersalah, hanya sedikit yang dibebaskan dalam keadaan tidak bersalah, tapi mereka pun juga tidak sepenuhnya bebas.

Banyak orang-orang tidak bersalah tercatat sebagai "kriminal besar" di buku catatan Mesir kuno.

Pada akhirnya, mereka membiarkan sebuah patung memilih

Sembilan sistem yang telah dijelaskan di atas adalah bagaimana Mesir kuno berkuasa di era kejayaan.

Baca Juga: Jasadnya Abadi Selama 3.600 Tahun Jadi Buktinya, Tabir Kelam Kematian Firaun Terkuak, Jadi Tawanan Perang Lalu Dieksekusi dengan Dengan Cara Ini

Ada suatu masa mereka menyerah terhadap sistem hukum dan keadilan dan akhirnya membuat keputusan dengan menanyai sebuah patung apa yang harus dilakukan.

Hal ini dilakukan oleh para pendeta Amun beberapa ratus tahun terakhir kejayaan Mesir kuno, mereka menguasai sebagian besar negara, termasuk sistem hukumnya.

Jika patung bergerak ke depan, artinya iya, jika sebaliknya, maka artinya tidak.

Tentu saja patung itu tidak benar-benar bergerak, secara rahasia, ada orang di dalam patung yang menggerakkannya, berpura-pura menjadi dewa.

Baca Juga: Benarkah Piramida Agung Giza Dibangun oleh Alien? Inilah Lima Rahasia Menakjubkan dari Monumen Besar Bangsa Mesir Kuno yang Dibangun Sepanjang Sejarah Manusia Itu

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait