Hal ini pernah terjadi sebelumnya, oleh kapal yang sama yang berlayar ke Fiery Cross Reef di Kepulauan Spratly untuk mengisi ulang tenaga akhir September lalu sebelum kembali 4 Oktober.
Kapal ini kemudian melanjutkan penelitian tanpa dasar hukumnya.
Kali ini, data pelacakan kapal marinetraffic.com menunjukkan mereka kembali ke pelabuhan Guangzhou.
Namun kapal pemotong 6305 milik Coast Guard China tetap berada di sekitar rig pengeboran di mana operasi penilaian akan berlanjut setidaknya satu bulan lagi.
Pakar mengatakan izin tinggal yang diperpanjang milik kapal survei tersebut telah menjadi senjata pengakuan dari sembilan garis putus-putus China, yang menyerempet ZEE Indonesia dekat dengan batas maritim Vietnam.
Pemerintah Indonesia belum memprotes masuknya kapal ini, walaupun kapal-kapal China diperhatikan setiap waktu oleh 9 kapal patroli Angkatan Laut TNI dan BAKAMLA dengan perintah jelas untuk tidak melakukan intervensi.
"Saya rasa Indonesia menggantungkan taruhan mereka dan tidak melakukan apapun yang akan menyebabkan ketegangan meningkat," ujar pakar dari Institut Kebijakan Strategis Australia (ASPI) Malcolm Davis.
"Jika pemikirannya adalah agar China puas, Indonesia akan terkejut. Beri China satu inchi dan mereka akan ambil satu mil."
KOMENTAR