Sampai Didukung China, PKI Menuntut Pemerintah Indonesia untuk Membentuk Angkatan Kelima dengan Tujuan Ini

Khaerunisa

Penulis

Ilustrasi. Mao Zedong (paling kanan) bersama Ketum PKI DN Aidit
Ilustrasi. Mao Zedong (paling kanan) bersama Ketum PKI DN Aidit

Intisari-Online.com - PKI pernah menuntut pemerintah Indonesia untuk membentuk Angkatan Kelima, apa tujuannya?

Begitu diusulkan agar Pemerintah Indonesia membentuk Angkatan Kelima, berita ini segera menyebar.

Bahkan, kabar tersebut sampai juga sampai ke telinga Perdana Menteri China Zhou En Lai.

Zhou En Lai pun datang ke Indonesia pada April 1965 dan secara terang-terangan mendesak agar dibentuk Angkatan Lima.

Baca Juga: Kisah Mbah Suro, Sosok Dukun Sakti yang Diburu Kopassus Pasca Tragedi G30S/PKI, Konon Mampu Bikin Pengikutnya Kebal Senjata

Gagasan untuk membentuk Angkatan kelima sendiri diusulkan pemimpin PKI saat itu, D.N. Aidit.

Ia mengusulkan 15 juta buruh tani dipersenjatai sebagai Angkatan Kelima, yaitu sejenis Angkatan Darat.

Ketika itu, unsur pertahanan keamanan Indonesia terdiri dari Angkatan Darat, Laut, dan Udara, serta Angkatan Kepolisian.

Keempatnya secara resmi tergabung dalam apa yang saat itu disebut ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).

Baca Juga: Masih Hangat Menteri Investasi Setujui Gelonggongan Dana Investor China, Akal Bulus China Ketahuan Ingin Rebut Wilayah Natuna yang Kaya Akan Gas Alam Belum Terpakai Ini, Lihat Aksi Militer Ganasnya!

Baru pada tahun 1962 ABRI terbentuk untuk menggabungkan TNI dengan Kepolisian Negara (Polri), meski di kemudian hari setelah reformasi, kembali dilakukan pemisahan tugas di antara keduanya.

Pada awal tahun 1965 setelah terbentuknya ABRI, munculah ide untuk membentuk Angkatan Kelima ini.

Saat itu, PKI adalah salah satu partai terbesar di Indonesia.

Dalam pemilu 1955, PKI menduduki tempat keempat dengan perolehan 16 persen dari keseluruhan suara yang ada.

Baca Juga: Jika Sebelum Perang Dingin Banyak Negara Komunis di Dunia, Keadaan Berubah Setelahnya, Inilah Negara-negara yang Melepas Status Komunisme

Partai terbesar lainnya pada masa itu adalah Partai Nasional Indonesia (PNI), Masyumi, dan Nahdatul Ulama.

Melalui D.N. Aidit, PKI mengusulkan dibentuknya Angkatan Kelima sebelum dirinya menghadap Presiden pada 14 Januari 1965.

Kondisi Indonesia yang sedang berkonfrontasi dengan Malaysia juga semakin mendukung pembentukan Angkatan Kelima tersebut.

Perdana Menteri China, Zhou En Lai, kemudian menawarkan bantuan sebanyak 100.000 senjata ringan kepada Indonesia.

Baca Juga: Misteri yang Tak Terpecahkan di Balik Hilangnya Orang-orang dari Desa Anjikuni Tanpa Perbekalan dan Senjata Mereka

Setelah tiba di tanah air, tawaran bantuan senjata tersebut disampaikan kepada Presiden/Panglima Tertinggi ABRI di hadapan rakyat Komando Operasi Tertinggi (KOTI).

Oleh ABRI, keputusan mengenai pembentukan Angkatan Kelima itu diserahkan kepada Pemimpin Besar Revolusi, Presiden Soekarno.

Tetapi, Angkatan Darat yang dipimpin Letjen Ahmad Yani, menolak pembentukan unsur baru pertahanan keamanan Indonesia tersebut.

Umumnya, para jenderal dalam AD adalah golongan anti-komunis. Oleh sebab itu, mereka menentang pembentukan Angkatan Kelima.

Baca Juga: Perkembangan Industri Baterai Mobil Listrik Indonesia Tak Lagi Angan Semata, Produsen Senyawa Lithium Terbesar Ketiga di Dunia Ini Kini Ikut Muluskan Ambisi Luhut dan Jokowi Ini

Sementara bagi Yani, membentuk departemen Angkatan kelima tidak efisien, Yani secara tegas juga menyampaikan penolakannya atas usul Aidit.

Selain dianggap tidak efisien, pasukan sipil bersenjata sudah ada dalam wujud Pertahanan Sipil.

Didukung China semenntara TNI AD menentangnya, tujuan PKI menuntut pembentukan Angkatan Kelima itu sendiri, selain untuk mempersenjatai buruh dan tani, adalah untuk menasakomisasi angkatan bersenjata dan sebagai antisipasi terhadap konfrontasi dengan Malaysia.

Sempat menghebohkan Indonesia, pembentukan Angkatan Kelima tak berlanjut karena situasi politik Indonesia kemudian kacau balau.

Baca Juga: Jadi Tameng Ayahnya Saat Peristiwa G30S/PKI, Kalimat Memilukan Ini Meluncur dari Mulut Pahlawan Kecil Ade Irma Suryani, Tepat Sebelum Menghembuskan Napas Terakhir

Ide Angkatan Kelima segera lenyap lantaran terjadi peristiwa Gerakan 30 September 1965, begitu juga PKI.

Salah satu partai politik terbesar Indonesia di masa Era Demokrasi Terpimpin itu dilarang dan dibubarkan.

Sementara pemimpinnya, D.N. Aidit, ditangkap dan dieksekusi dengan misteri yang menyelimutinya karena ada berbagai versi tentang bagaimana akhir hidup tokoh PKI ini.

Dengan Supersemar, Angkatan Darat membubarkan PKI dan ormas-ormasnya. Ormas-ormas dari Angkatan Lima di antaranya dari Pemuda Rakyat, Gerwani, Barisan Tani Indonesia dan SOBSI yang dituduhkan merupakan unsur Angkatan Kelima.

Baca Juga: Ironis, Siapa Sangka Tokoh-tokoh yang Jadi Musuh Dunia Bahkan Korbankan Banyak Jiwa Ini Justru Masuk Nominasi Penerima Hadiah Nobel Perdamaian

(*)

Artikel Terkait