Intisari-Online.com -Jam tangan mewah Swiss termasuk barang mewah yang hanya bisa dimiliki sebagian orang.
Namun siapa sangka, orang-orang yang bisa memilikinya ternyata kebanyakan adalah para koruptor.
Hal ini tercermin di panggung politik China.
Melansir Kompas.com, masifnya pemberantasan tindak pidana korupsi di China rupanya berpengaruh terhadap penjualan jam tangan Swiss.
Bahkan mereka mengalami penurunan penjualan sampai 10%.
Ekspor jam tangan sepanjang tahun lalu berkurang sampai lebih dari 2 miliar franc Swiss, atau lebih dari Rp 26,6 triliun seperti disampaikan Federasi Industri Jam Tangan Swiss.
Penurunan utamanya disebabkan semakin sedikit warga China yang membeli jam tangan mewah itu.
Ternyata jam tangan Swiss memang identik dengan panggung politik ekonomi terbesar kedua di dunia ini.
Tahun lalu menjadi masa terburuk kedua bagi industri jam tangan Swiss.
Sebelumnya mereka sudah pernah terpuruk tahun 2009, menyebabkan penurunan penjualan 22%.
Penurunan terutama terjadi pada penjualan jam tangan mewah, seperti disampaikan Philippe Pegoraro, pakar ekonomi federasi industri jam tangan.
Jam-jam yang dimaksud termasuk Platinum World Time buatan Patek, dibanderol USD 4 juta (Rp 53 miliar).
Jam yang terbilang paling murah dengan standar mereka adalah Blancpain Leman, dengan harga 9.750 Poundsterling (Rp 130 juta).
Namun dari mana penyebab korupsi dikaitkan dengan jam tangan Swiss?
Rupanya hal ini dari kemampuan netizen China yang di internet gemar menguliti para penjahat.
Hal ini tepatnya dimulai tahun 2013 lalu.
Pengadilan Xi'an, China, memutuskan pejabat China Yang Dacai terbukti bersalah menerima suap dan memiliki 'kekayaan dengan jumlah besar dari sumber yang tidak jelas', seperti disampaikan oleh kantor berita negara China, Xinhua.
Penyuapan dan kekayaan rahasia itu akan disita oleh Kementerian Keuangan negara, seperti dilaporkan dari Xinhua.
Beberapa pejabat China juga telah disidang atas korupsi beberapa bulan terakhir.
Melansir BBC, Yang diputuskan bersalah atas tuduhan korupsi minggu lalu.
Dikatakan ia tidak bisa menjelaskan dari mana kekayaan 5 juta Yuan (Rp 11 M).
Yang dulunya adalah kepala lembaga keamanan di provinsi Shaanxi.
Namun ia dibebastugaskan setelah ia menarik perhatian dan cecaran masyarakat.
Saat itu banyak foto menunjukkan ia tersenyum pada pemandangan kecelakaan bus yang membunuh 36 orang pada Agustus 2012.
Netizen yang mengamuk kemudian mulai menelusuri kejahatan Yang yang lainnya.
Mereka mengomentari koleksi jam tangan mewah Dacai.
Ia ternyata memiliki 11 buah jam tangan mewah, dengan nilai total USD 100.000 Dolar.
Netizen berargumen bahwa Yang tidak bisa membeli jam-jam itu dengan pekerjaan sehari-harinya.