Gejalanya yakni muntah, kejang, dan pembengkakan otak.
Virus ini menyebar di populasi kelelawar buah.
Wabah terakhir di India, yang terjadi di Kerala, menewaskan 17 anggota keluarga yang beranggotakan 18 orang.
Infeksi mereka dilacak ke kelelawar buah yang ditemukan mati di sumur air minum keluarga itu.
Sementara itu Berbicara kepada Kantor Berita A24, Dokter Veasna Duong, dari Unit Virologi di Institut Pasteur di Battambang, Kamboja, mengungkap:
"Menurut pendapat saya, virus itu termasuk di antara lima kandidat teratas untuk pandemi berikutnya."
"Hanya dibutuhkan satu kesempatan bahwa virus itu dapat menular ke manusia dan menyebar seperti api dalam populasi manusia."
Virus nipah pertama kali ditemukan pada 1999 dan telah menewaskan lebih dari 260 orang, semuanya di Asia Selatan dan Tenggara.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR