Intisari-Online.com – Hari itu, 11 September 2001, kehidupan dimulai seperti hari-hari lainnya di kota New York yang ramai.
Di bawah langit biru dan di antara sederet gedung pencakar langit, jutaan orang menjalani rutinitas normal Selasa pagi mereka.
Hiruk-pikuk klakson, alat-alat kontruksi, dan suara-suara membangun gedung bertahan sepanjang hari kerja.
Hanya sedikit warga yang tahu bahwa kedamaian pagi New York dan normalitas relatif mereka berada pada kerangka waktu, karena pukul 8.46 pagi kota mereka tiba-tiba diserang.
Suara hiruk-pikuk dunia yang semarak itu dengan cepat memudar, tergantikan oleh suara ledakan, jeritan, dan sirine.
Pada akhir hari itu, hampir 3.000 orang tewas setelah dua pesawat yang dibajak menabrak Menara Kembar World Trade Center.
Dua pembajakan selanjutnya melihat sebuah jet penumpang menabrak Pentagon yang terletak di Virginia dan satu lagi ke sebuah lapangan di Pennsylvania.
Serangan teroris 11 September itu tetaplah yang paling mematikan dalam sejarah manusia.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR