Intisari-online.com - Penyematan label teroris pada KKB Papua tampaknya bukanlah hal yang salah meski ada beberapa pihak menolaknya.
Pasalnya Kelompok Krimnal Bersenjata (KKB) Papua, sering melakukan aksi teror yang cukup meresahkan.
Seperti dilansir dari Pos Kupang pada Selasa (29/6/21), keberingasan KKB dikatakan semakin menggila saja.
Baru-baru ini mereka melakukan aksi penembakan sampai mati pada karyawan di Papua.
Korban tersebut diketahui seorang pria bernama Habel Heleti (30).
Peristiwa memilukan itu terjadi ketika korban bersama dua temannya, sedang mengendarai mobil milik pemerintah.
Mereka berada di dalam mobil, kemudian komplotan KKB tiba-tiba mendatangainya.
Kompolotan KKB tersebut datang dan menyergap di dalam mobil, sehingga membuat korban ketakutan.
Baca Juga: 6 Bulan Sudah Satgas Nemangkawi Tumpas KKB Papua, Apa Hasilnya?
Kemudian, mereka langsung diserang oleh kelompok tersebut dengan cara brutal.
Dalam aksi mendadak itu, Habel ditembak secara membabi buta oleh KKB Papua tersebut.
Akibatnya, korban bernama Habel tewas dalam serangan dadakan yang dilakukan secara membabi buta oleh komplotan KKB Papua tersebut.
Salah seorang anggota KKB tersebut mengarahkan senjatanya secara sengaja ke Habel Heleti.
Sadar nyawanya berada di ujung tanduk, Habel kemudian bersujud di kaki anggota KKB tersebut sambil meminta ampun.
Namun, permohonan ampun Habel tidak dihiraukan oleh anggota KKB tersebut.
Ia tetap mengarahkan senjata, dengan melontarkan kalimat-kalimat cacian.
Tak lama kemudian Habel tewas seketika setelah senjata tersebut meledak dan peluru tersebut menghujam Habel.
Melihat kejadian tersebut, kedua teman Habel kemudian langsung melarikan diri.
Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Puncak, belum lama ini, pada 3 Juni 2021 lalu.
Kapolres Puncak, Kompol I Nyoman Punia mengungkapkan bahwa peristiwa penembakan itu terjadi pada pukul 13.00 WIT.
Dua rekan Habel diketahui bernama Muh Alif (17), dan Abdul Haras'z (52) berangkat dari kamp karyawan di Kompleks Pancuran, Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga, menuju Kampung Eronggobak, Distrik Omukia.
Mereka mengendarai mobil milik Pemerintah dengan mengangkut ternak babi.
Ironisnya mereka justru disergap komplotan KKB, kemudian terjadilah insiden penembakan tersebut.
"Korban sempat berteriak ampun komandan, namun langsung ditembak salah satu anggota KKB yang menodongkan senjata api sebanyak satu kali," kata kompol Punia, dalam keterangannya Kamis, Sore.
Muh Alif ketakutan melihat rekannya langsung melompat dan melarikan diri.
Awalnya KKB juga melepaskan tembakan ke arah mereka, tetapi berhasil meloloskan diri.
Mendengar insiden itu TNI-Polri langsung turun tangan, dan sampai di lokasi terjadilah baku tembak selama 15 menit.