Intisari-Online.com - Papua bersama dengan KKB telah mengalami gejolak terus-menerus selama lebih dari 50 tahun, terutama setelah dimasukkan ke Indonesia pada tahun 1969.
Masa operasi Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi di Papua bahkan diperpanjang selama enam bulan.
Namun mereka kinitelah menjalani operasi memburu anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua pada tahap pertama periode Januari-Juni 2021.
Keberhasilan dan pencapaian tugas yang dilakukan yaitu dalam upaya penindakan tegas dan terukur terdapat 8 orang anggota KKB yang meninggal dunia serta 11 orang luka-luka.
Tidak hanya itu, barang bukti yang berhasil diamankan berupa senjata api, amunisi kaliber 5,56 mm, radio handy talky (HT), handphone, anak panah dan lain sebagainya.
Kemudian Satgas Operasi Nemangkawi juga berhasil melakukan penangkapan terhadap 11 orang yang tergabung dalam jaringan pemasok senjata dan amunisi kepada KKB.
4 orang di antaranya masuk dalam daftar pencarian orang DPO.
Selain KKB, Satgas Operasi Nemangkawi juga berhasil menangkap 8 orang kelompok kriminal politik yang menyebarkan propaganda serta ujaran kebencian melalui media sosial.
Bahkan untuk mempersempit ruang gerak bagi KKB dalam merencanakan dan melancarkan aksinya, Satgas Operasi Nemangkawi pun berhasil menduduki markas-markas KKB di beberapa tempat di antaranya Markas Kalikopi di Mimika, markas Yuguru, Alguru dan Kalimin di Ndugama atau Nduga serta markas Wuloni, Duagi, Makki, Mayuberi, Gome, Muara di Kabupaten Puncak.
Satgas Operasi Nemangkawi juga berhasil melakukan pemulihan kamtibmas sehingga aktivitas pemerintahan, perekonomian dan kegiatan sosial masyarakat dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Berdasarkan rekap data terakhir Satgas Operasi Nemangkawi juga berhasil melakukan penggalangan kepada 166 tokoh orang Papua serta mengamankan 3 pucuk senjata api, 4 buah magazine, 87 butir amunisi dan 1 granat.
Selanjutnya untuk pelaksanaan tugas Operasi Nemangkawi tahap II pada 1 Juli hingga Desember 2021 nanti akan dilaksanakan oleh unsur kewilayahan dalam hal ini Polda Papua.
Sebelumnya diketahui oknflik ini dipicu gugurnyaBrigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha.
Gusti Putu merupakan Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua.
Ia gugur setelah terlibat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Minggu (25/4/2021).
Setelah itu, Jokowi memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk mengejar dan menangkap seluru anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
TNI juga mengirimkan 400 prajurit dari Yonif 315/Garuda atau 'Pasukan Setan.'
Pasukan ini telah menjalani latihan taktik dan teknik pertempuran, termasuk menembak.
Yang membuatnya mendapat julukan Pasukan Setan yakni kemampuannya untuk mengendus atau mencium musuh dengan baik.
Dengan kemampuannya itu, pasukan akan bisa menumpas kelompok separatis bersenjata KKN di papua, dengan tetap memperhatikan faktor keamanan dalam setiap langkah dan tindakan.
(*)