Inggris tidak dapat mengabaikan tuntutan kemerdekaan Irlandia lagi, lagipula saat itu dunia juga mulai berubah, dengan AS dan Perancis sudah mengalami evolusi di separuh akhir abad ke-18.
Akhirnya undang-undang pun dilonggarkan.
Kemudian masuklah pada dimulainya abad ke-20, pasca Perang Dunia I, Irlandia terpecah menjadi dua pihak, Persaudaraan Republik Irlandia (IRB) mendukung kemerdekaan Irlandia sedangkan populasi Protestan di Ulster tetap ingin menjadi bagian dari Kerajaan Inggris.
Mulai terjadi banyak pemberontakan antara Irlandia dan Inggris, dan seringnya Inggris memenangkan konflik dengan cara pembantaian massal, walaupun tidak memenangkan perang dingin tersebut.
Gerakan Sinn Fein yang dibentuk 1905 (Diri Kita Sendiri) menjadi tokoh penting dalam pemberontakan itu, dan tahun 1917 gerakan Sinn Fein dipimpin oleh Eamon de Valera, salah satu pemimpin pemberontakan Irlandia yang berhasil selamat.
Semua kelompok kemudian bekerja menuju Irlandia yang merdeka yang bersatu di bawah kepemimpinan tunggal.
KOMENTAR