Setelah pemboman 26 Agustus, kepala Komando Pusat AS, Jenderal Kenneth F. McKenzie, mengatakan militer AS telah meminta Taliban untuk menyesuaikan pagar keamanan dan menutup beberapa rute tertentu yang tidak diizinkan.
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk mempersiapkan kemungkinan serangan. Itu termasuk menjangkau Taliban," katanya.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan mereka selama pasukan ini melanjutkan pekerjaannya saat ini," Jenderal McKenzie menegaskan.
Di sisi lain, juga pada 26 Agustus, pasukan AS merobohkan pangkalan Eagle di pinggiran Kabul - yang pernah digunakan oleh intelijen AS sebagai tempat pelatihan pasukan kontra-terorisme Afghanistan.
Tujuannya untuk mencegah kemungkinan pangkalan militer jatuh ke tangan Taliban. Ini adalah contoh utama dari hubungan rumit antara AS dan Taliban.
Secara keseluruhan, The New York Times mengatakan bahwa para pejabat AS masih dapat yakin bahwa mereka dapat mengandalkan Taliban untuk mencegah serangan dari organisasi teroris seperti ISIS-K.
Source | : | New York Times |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR