Di masa lalu, Jo sendiri diyakini akan mengambil alih kendali kekuasaan, sementara seorang ahli Korea Utara tidak berpikir demikian.
Michael Madden, yang menjalankan North Korea Leadership Watch, afiliasi dari pengawas 38 Utara, mengatakan bahwa Jo tidak dapat memenuhi ambisi kepemimpinannya sendiri.
"Itu harus menjadi Kim [yang berhasil sebagai pemimpin] dan Jo Yong-won tahu itu," katanya.
"Jo Yong-won tidak akan memiliki posisi yang dia miliki jika Kim Jong-un dan orang-orang lain dalam rezim merasa bahwa dia memiliki ambisi pribadi untuk mengambil alih kepemimpinan."
Baca Juga: Cara Mudah Tidur Nyenyak dan Berkualitas yang Bisa Diterapkan Guna Hilangkan Masalah Tidur
Namun, analis tersebut mengatakan, Jo terbukti berperan penting dalam transisi kekuasaan dalam jangka panjang.
"Kemudian kita dapat mengatakan bahwa mungkin Kim Jong-un sedang mengatur Jo Yong-won sebagai seorang raja -sebagai orang untuk membantu membimbing dan menggembalakan penerus turun-temurun," katanya.
Sebagai bukti Madden mengutip ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il, yang mempercayakan "lima atau enam orang" dengan portofolio kebijakan sensitif menjelang akhir hidupnya setelah menderita stroke ringan.
Madden mengatakan asal-usul Jo tidak jelas, tetapi kemungkinan besar dia bekerja di Departemen Bimbingan Organisasi -badan yang melaksanakan perintah pemimpin.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR